tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang 1 hingga 30 Januari 2020 terdapat 297 kejadian bencana di Indonesia yang mengakibatkan 91 orang meninggal dunia.
“Kita bisa melihat bahwa sudah terjadi bencana ada 297 kejadian. Kalau kita lihat di sini ada kejadian Karhutla terutama di Riau dan Maluku," kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo di Graha BNPB pada Jumat (31/1/2020).
Agus merincikan total ada 91 orang meninggal dunia akibat rangkaian bencana itu. Selain itu, 2 orang hilang, 120 orang luka-luka, 893.996 orang mengungsi.
Korban meninggal paling banyak terdapat pada kelompok usia 46-65 tahun dengan 42,44 persen, disusul kelompok usia 12-25 tahun dengan 22,23 persen, dan kelompok usia 26-45 tahun dengan 20,21 persen.
"Mayoritas adalah usia produktif dari 18 sampai 25 tahun," kata dia.
Bencana juga akibatkan kerusakan, antara lain 10.613 unit rumah rusak(2.401 rusak berat, 1.671 rusak sedang, 6.541 rusak ringan), 132 fasilitas pendidikan rusak, 103 fasilitas peribadatan rusak, 11 fasilitas kesehatan rusak, 44 unit kantor rusak, dan 82 jembatan rusak.
Bencana hidrometeorologi menjadi yang paling pada awal 2020, total terjadi 111 kejadian banjir dan 60 kejadian tanah longsor di antaranya banjir di Jabodetabek, banjir dan longsor di Kabupaten Bogor, banjir dan longsor di Kabupaten Lebak, Banjir di Kabupaten Bandung, Puting Beliung di Sukabumi.
Selain itu, ada 14 kejadian kebakaran hutan di Aceh, Riau, Maluku, dan Kalimantan Timur. Kejadian itu mengakibatkan 7 orang mengungsi dan 3 orang luka-luka.
Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kejadian bencana di awal 2020 menurun. Pada Januari 2019 tercatat ada 434 kejadian bencana yang akibatkan 105 orang meninggal dan hilang, 160 orang luka-luka, 296.443 orang.
"Untuk pengungsi lebih banyak [pada 2020] karena kita ada bencana di Bogor dan Lebak yang paling banyak pengungsinya," kata Agus.
Jika melihat tren kebencanaan Indonesia sejak 2015, kata Agus, bencana hidrometeorologi memang akan meningkat hingga April. Begitu memasuki musim kering, tren bencana hidrometeorologi akan digantikan dengan bencana seperti karhutla dan kekeringan.
Diperkirakan tren itu masih akan terjadi pada 2020.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Abdul Aziz