tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) Rp1 miliar untuk mendukung percepatan penanganan gempa bumi di Mamuju dan sekitarnya, Sulawesi Barat (Sulbar). Gempa bumi bermagnitudo (M) 5.8 ini mengguncang wilayah tersebut pada Rabu (8/5/2022).
Dana siap pakai itu terdiri dari Rp250 juta untuk Pemprov Sulbar, Rp250 juta untuk Pemkab Mamuju, Rp250 juta untuk Pemkab Majene, dukungan operasional darurat bencana Rp150 juta untuk Komando Resor Militer (Korem) 142, serta Rp100 juta untuk Kepolisian Daerah (Polda) Sulbar.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menekankan 3 hal penting terkait penanganan darurat gempa bumi di Mamuju. Pertama, bagaimana meyakinkan masyarakat agar tidak takut berlebihan usai gempa bumi.
“Mohon disampaikan kepada masyarakat untuk tidak usah panik. Yang masih berada di tempat pengungsian di dataran tinggi agar turun dan kembali ke rumah,” kata Suharyanto dalam siaran tertulis, Jumat (10/6/2022).
Kedua, Suharyanto meminta agar pemerintah daerah (pemda) setempat segera menetapkan status tanggap darurat bencana dan membentuk pos komando (posko) tanggap darurat penanganan bencana gempa bumi Mamuju. Hal ini diperlukan agar kaji cepat kebutuhan, pendataan, dan distribusi bantuan dapat lebih terorganisir serta optimal.
“Jangan sampai ada masyarakat yang tidak tertangani. Keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Itu Bapak Presiden selalu menekankan itu,” ujar Suharyanto.
Ketiga, Suharyanto menakankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terkait mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi segala ancaman bencana. Ia mengingatkan kembali bahwa Indonesia memiliki ragam potensi ancaman bencana alam.
“Budaya sadar bencana ini harus terus kita tingkatkan. Ini mungkin ke depan akan jadi program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Sulawesi Barat, bahwa tanah yang ditempati ini memang rawan bencana,” kata Suharyanto.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan