tirto.id - Sekitar 11 ribu warga mengungsi di Stadion Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), usai gempa bermagnitudo 5,8 mengguncang wilayah itu pada Rabu siang sekitar pukul 13.32 Wita.
Kapolda Sulbar Irjen Pol. Verdianto I Bitticaca mengatakan terdapat tiga titik pengungsian warga yang terdampak gempa bumi di Mamuju. Hal itu ia sampaikan saat rapat bersama Pemprov Sulbar, Pemkab Mamuju dan unsur Forkopimda setempat pada Rabu malam.
"Ada beberapa titik pengungsian, yakni di Jalur II jalan poros Mamuju-Kalukku terdapat sekitar 500 orang mengungsi, di Stadion Manakarra sebanyak 11.000 orang dan di posko Lapangan Ahmad Kirang sebanyak 105 orang," kata Verdianto dikutip dari Antara.
Verdianto berharap tidak ada gempa susulan sehingga pengsungsi dapat kembali ke rumahnya masing-masing. "Saya berharap dalam dua hari ke depan kondisi psikologis masyarakat bisa pulih," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik meminta tim gabungan menyiapkan makanan siap saji, selimut dan tenda yang memadai.
"Tolong tenda-tenda segera disiapkan. Saya minta alokasikan anggarannya karena kita tidak bisa deteksi kapan bencana datang," ujar Akmal Malik.
Menurut Akmal, kondisi psikologis masyarakat masih trauma dengan gempa yang terjadi pada Januari 2021, ditambah kekhawatiran adanya gempa susulan usai gempa Rabu siang.
"Diperlukan edukasi agar masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan pada daerah rawan bencana," kata Akmal.
Sedangkan Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi menyampaikan telah mengerahkan dapur bergerak untuk menyiapkan makanan cepat saji kepada warga yang mengungsi.
Wilayah Pantai Barat Mamuju, Sulawesi Barat diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 5,8 pada Rabu, 8 Juni 2022 pukul 12.32.36 WIB. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,77° LS; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 Km arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km. Hasil pemodelan BMKG menunjukkan gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
