tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebagian wilayah Indonesia akan mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH). Hal itu lantaran wilayah tersebut tidak diguyur hujan sama sekali dalam rentang waktu yang lama.
"Curah hujan bulanannya rendah, bahkan dapat mencapai nol," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Jumat (8/9/2023).
Melihat fenomena tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi dan hemat air.
"Antisipasinya saat itu kami sudah sampaikan agar, misalnya, masyarakat dihimbau untuk hemat air. Bahkan kami menyampaikan itu saat masih musim hujan di bulan Februari-April," kata Dwikorita.
Kemudian, BMKG juga mengimbau Pemerintah Provinsi untuk memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna antisipasi kemarau panjang.
"Pemerintah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca, memaksa hujan-hujan yang saat itu masih turun untuk diarahkan turunnya di daerah-daerah yang diprediksi kering, untuk mengisi waduk-waduk, dan kemudian untuk membasahi lahan gambut," katanya.
Daftar wilayah yang akan mengalami HTH adalah sebagai berikut:
HTH selama 21-60 hari:
Sebagian wilayah di Pulau Sumatera bagian selatan, Jawa, Kalimantan bagian selatan, sebagian Pulau Sulawesi, Maluku, dan papua bagian selatan.
HTH lebih dari 60 hari atau kategori ekstrem panjang:
Wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Selatan.
HTH selama 126 hari atau terpanjang:
Sumba Timur dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang