Menuju konten utama

BMKG Catat Ada 8 Kali Gempa Susulan di Tuban, Terbesar M 5,3

BMKG mencatat sudah ada delapan kali gempa susulan setelah gempa yang berpusat di wilayah Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).

BMKG Catat Ada 8 Kali Gempa Susulan di Tuban, Terbesar M 5,3
Ilustrasi Gempa. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah ada delapan kali gempa susulan setelah gempa yang berpusat di wilayah Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024). Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, menuturkan, delapan gempa susulan itu terjadi secara berturut pada siang ini sejak pukul 11.22 WIB hingga 13.31 WIB.

“Delapan kali aktivitas gempa bumi susulan terbesar bermagnitudo 5,3 hingga terkecil 3,2 magnitudo,” kata Daryono dikutip dari Antara.

Gempa pertama berpusat di laut pada jarak 132 kilometer timur laut Kota Tuban itu berkekuatan 6 magnitudo, di koordinat 5.74 Lintang Selatan (LS) dan 112,32 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.

Selanjutnya lokasi pusat gempa susulan juga terpantau BMKG berpusat di 152 kilometer timur laut Rembang, Jawa Tengah, 153 kilometer barat laut Lamongan, Jawa Timur, 175 kilometer barat laut Surabaya, Jawa Timur, dan 612 kilometer timur laut Jakarta.

Dampak getaran dengan skala intensitas tersebut dirasakan oleh masyarakat di Jawa Tengah (Bawean, Jepara, Kudus, Semarang, Blora Pekalongan). Selanjutnya, Jawa Timur (Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang) dan DI Yogyakarta.

Terutama Kota Tuban, yang merasakan getaran gempa susulan ini sekitar 15 menit hingga pasien rumah sakit sempat dievakuasi ke luar gedung, salah satunya RS NU Tuban.

Rentetan gempa bumi tektonik tersebut berjenis gempa dangkal yang terjadi diakibatkan oleh adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan pergerakan geser dalam proses tersebut.

Dia pun memastikan, menurut hasil analisa gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik atas kondisi demikian terlebih gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

“Secara prinsip masyarakat masih tetap aman beraktivitas seperti biasa di pantai maupun laut pasca-kejadian ini,” ujarnya.

BMKG pun telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memonitor ke wilayah yang terdampak atau merasakan getaran gempa bumi ini.

Baca juga artikel terkait GEMPA

tirto.id - Flash news
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin