tirto.id - Kelompok Peneliti yang terhimpun dalam Event Horizon Telescope (EHT) berhasil memperoleh gambar lubang hitam atau black hole untuk pertama kalinya.
Sebagaimana dilansir Science News, foto lubang hitam itu ditunjukkan dalam enam makalah di Astrophysical Journal Letters pada Rabu (10/04/2019).
“Kami telah melihat apa yang kami pikir tidak dapat dilihat. Kami telah berhasil melihat serta mengambil gambar lubang hitam,” jelas Sheperd Doeleman, Direktur EHT dan ahli astrofisika di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian di Cambridge, Mass di konferensi pers, Rabu (10/04/2019).
Lubang hitam itu ditemukan di galaksi M87 yang terletak sekitar 55 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Virgo. Berbeda dengan spiral Bima Sakti yang menakjubkan, M87 adalah galaksi elips raksasa yang blobby.
"Ini merupakan proyek visioner, mengambil foto pertama lubang hitam. Kami tim kolaborasi lebih dari 200 orang secara global," kata astrofisikawan Shepherd Doeleman, sebagaimana ditulis Reuters dilansir Antara.
Para ilmuwan menargetkan dua lubang hitam yang sangat besar. Lubang hitam pertama bernama "Sagittarius A", berlokasi di pusat Galaksi Bima Sakti.
Sagittarius A berukuran empat juta kali massa matahari, jaraknya 26.000 tahun cahaya dari bumi. Jarak satu tahun cahaya mencapai 9,5 triliun kilometer.
Lubang hitam kedua dinamai M87, letaknya di dekat pusat Galaksi Virgo, berukuran 3,5 miliar kali matahari dan jaraknya 54 juta tahun cahaya.
Lubang hitam atau black hole, adalah ruang yang terbentuk ketika bintang-bintang besar hancur di akhir masa hidup mereka. Ukuran lubang hitam bervariasi, lubang hitam supermasif merupakan yang terbesar, melahap material dan radiasi dan juga bergabung dengan lubang hitam lainnya.
Gambar EHT mengungkapkan bayangan lubang hitam M87 pada disk akresi-nya. Tampil sebagai cincin fuzzy, asimetris, untuk pertama kalinya menyingkap jurang gelap dari salah satu benda paling misterius di alam semesta itu.
"Ini keajaiban. Bahwa mengetahui Anda telah menemukan bagian dari alam semesta yang terlarang bagi kami," kata Doeleman.
Dilansir BBC, Ziri Younsi, dari University College London yang juga merupakan bagian dari kolaborasi EHT mengatakan bahwa gambar yang dipresentasikan tersebut cocok dengan apa yang oleh fisikawan teoretis dan sutradara Hollywood tampilkan.
"Meskipun mereka adalah objek yang relatif sederhana, lubang hitam menimbulkan beberapa pertanyaan paling kompleks tentang sifat ruang dan waktu, serta juga, keberadaan kita. Sungguh luar biasa bahwa gambar yang kita amati sangat mirip dengan yang kita dapatkan dari perhitungan teoretis kita. Sejauh ini, sepertinya Einstein benar sekali lagi," tambah Younsi
Setelah analisis data lebih lanjut, tim peneliti berharap untuk memecahkan beberapa misteri lama tentang lubang hitam, seperti bagaimana raksasa M87 mengeluarkan jet partikel bermuatan ribuan tahun cahaya ke ruang angkasa. Mereka akan tertarik untuk mencari cara di mana black hole menyimpang dari apa yang diharapkan dalam konsep fisika.
Yang lebih menarik adalah pertanyaan tentang apa yang terjadi ketika sebuah benda jatuh ke dalam lubang hitam.
Penelitian ini sangat sulit karena lubang hitam tidak mengeluarkan cahaya. Ilmuwan akan mencari lingkaran cahaya, yaitu radiasi yang melingkari event horizon dalam kecepatan tinggi, di sekitar kegelapan lubang hitam.
Berita baiknya adalah pada tahun 2020, akan ada lebih banyak observatorium yang akan bekerja. Dengan menambahkan lebih banyak teleskop dapat memungkinkan tim untuk memperluas gambar, untuk lebih banyak menangkap jet yang memuntahkan lubang hitam.
Para peneliti juga berencana untuk melakukan pengamatan menggunakan cahaya dengan frekuensi sedikit lebih tinggi, yang selanjutnya dapat mempertajam gambar.
Editor: Yulaika Ramadhani