Menuju konten utama

BKKBN Imbau Generasi Muda Tak Menikah Terlalu Dini

BKKBN mengimbau agar para generasi muda menunda pernikahannya dalam usia yang terlalu dini.

BKKBN Imbau Generasi Muda Tak Menikah Terlalu Dini
Ilustrasi menikah muda. FOTO/ISTOCK

tirto.id - Para generasi muda diharapkan untuk tidak menikah dalam usia yang terlalu muda. Imbauan ini dipaparkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty.

"Kita harapkan generasi muda agar tidak menikah usia anak. Untuk perempuan batasnya 21 tahun, untuk laki-laki batasnya 25 tahun. Itu kunci keberhasilan generasi muda di masa depan," kata Surya Chandra di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (16/4/2017).

Sebabnya, menurut dia, generasi muda yang melangsungkan pernikahan di usia muda belum mampu secara materi dan dikhawatirkan dapat melahirkan anak yang kurang sehat karena sel-sel reproduksinya belum matang.

"Karena sebelum usia 21 tahun itu, masih perlu gizi, perlu pengembangan sehingga nanti kalau menikah dini tidak akan mampu menghasilkan anak yang berkualitas," kata Surya sebagaimana dikutip dari Antara.

Selain meminta generasi muda agar menikah di usia yang tepat, Surya juga meminta para pemuda dan pemudi untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.

Pasalnya Indonesia kedepan akan menghadapi 'bonus' demografi yang membuat jumlah penduduk usia produktif melebihi penduduk di luar usia produktif.

Menurut Surya Chandra, kondisi ini bisa berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun dapat juga menjadi beban bangsa.

Untuk menjadikan kondisi ini menguntungkan Indonesia, diperlukan adanya peningkatan kompetensi dan kualitas SDM. Kualitas SDM ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan generasi muda.

"Kita harap generasi muda untuk mencapai pendidikan setinggi mungkin," katanya.

Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan revolusi mental guna membentuk bangsa yang taat beragama dan berideologi Pancasila.

"Kita harus bangun karakter bangsa! Untuk itu pemerintah menggalakkan pembangunan karakter bangsa melalui revolusi mental, perubahan pola pikir," katanya.

Ia berharap semangat revolusi mental dapat menciptakan generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan, berintegritas, memiliki etos kerja dan semangat gotong royong.

Terkait hal itu melalui konsep Aksi Genre 2017, BKKN mengajak para generasi muda usia 10 tahun hingga 24 tahun untuk merencanakan masa depannya. Dalam Aksi Genre itu terdapat tiga hal utama yang ditekankan kepada peserta yakni katakan tidak pada pernikahan usia dini, katakan tidak pada seks pranikah, dan katakan tidak pada penyalahgunaan narkoba.

Baca juga artikel terkait PERNIKAHAN DINI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari