Menuju konten utama

Biodata Wawan Mas'udi yang Jadi Panelis Debat Capres Perdana

Biodata Wawan Mas'udi, salah satu panelis Debat Capres 2024 perdana yang saat ini berprofesi sebagai dosen sekaligus Dekan Fisipol UGM masa bakti 2021-2026.

Biodata Wawan Mas'udi yang Jadi Panelis Debat Capres Perdana
Wawan Masudi. foto/dpp.fisipol.ugm.ac.id

tirto.id - Wawan Mas'udi menjadi salah satu nama yang ditunjuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai panelis dalam debat perdana capres 2024. Profil Wawan Mas'udi sendiri saat ini menjabat sebagai Dekan Fisipol UGM.

KPU telah mengumumkan 11 panelis yang akan ikut andil saat debat capres 2023 pertama berlangsung hari ini, Selasa, 12 Desember 2023 di Kantor KPU, Jakarta.

Nama-nama panelis tersebut sebagian besar berasal dari akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Berikut ini daftar panelis debat capres 2024 pertama:

  1. Mada Sukmajati (pakar ilmu politik UGM)
  2. Rudi Rohi (pakar Ilmu politik Undana)
  3. Lita Tyesta (ahli hukum tata negara Undip)
  4. Khairul Fahmi (pakar hukum Unand)
  5. Agus Riewanto (pakar hukum tata negara UNS)
  6. Susi Dwi Harijanti (pakar hukum tata negara Unpad)
  7. Bayu Dwi Anggono (Guru Besar Universitas Jember)
  8. Ahmad Taufan Damanik (Ketua Komnas HAM periode 2017-2020)
  9. Al Makin (Guru Besar Studi Agama UIN Sunan Kalijaga)
  10. Gun Gun Heryanto (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
  11. Wawan Mas'udi (Dekan Fisipol UGM).
Bagi Anda yang belum tahu, KPU akan menyelenggarakan lima kali debat untuk capres dan cawapres. Berikut ini jadwal debat Pilpres 2023:

  • Debat pertama pada 12 Desember 2023
  • Debat kedua para 22 Desember 2023
  • Debat ketiga pada 7 Januari 2024
  • Debat keempat pada 21 Januari 2024
  • Debat kelima pada 4 Februari 2024.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum, aturan Debat Capres dan Cawapres tertuang dalam Pasal 50, yang menyebutkan tiga debat akan ditujukan untuk capres, sementara sisanya diberikan kepada cawapres.

Setiap debat diselenggarakan dengan tema-tema tertentu. Sebagai contoh, debat perdana akan membawa tema seputar pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Profil Wawan Mas'udi (Dekan Fisipol UGM)

Wawan Mas'udi adalah dosen sekaligus Dekan Fisipol UGM masa bakti 2021-2026. Pria yang akrab disapa dengan nama "Mas Wawan" tersebut memang aktif mengamati dunia perpolitikan semenjak duduk sebagai mahasiswa sarjana di Departemen Politik dan Pemerintahan, Fisipol, Universitas Gadjah Mada.

Setelah lulus sarjana pada 2000, Mas Wawan melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister di Department of Political Science and Management, Study of Management, Agder University College, Norway mulai 2004.

Kurang lebih 10 tahun semenjak gelar magisternya, Mas Wawan menempuh pendidikan doktor di Political Science, The University of Melbourne, Faculty of Arts, Asia Institute, Australia pada 2011 hingga 2016.

Di akhir pendidikan doktornya, minat Mas Wawan dalam mengamati politik semakin kentara setelah menulis thesis bertajuk "Creating Legitimacy in Decentralized Indonesia: Joko 'Jokowi' Widodo's path to legitimacy in Solo, 2005-2012".

Setelah menjadi dosen di UGM, banyak kekayaan intelektual bernuansa politik yang dipatenkan atas nama Mas Wawan baik secara personal maupun tim seperti sebagai berikut:

  • Ekonomi Politik Transisi Energi di Indonesia: Peran Gas dalam Transisi Energi Baru dan Terbarukan (2021)
  • Ekonomi Politik Transisi Energi di Indonesia: Potensi Sektor Gas di Indonesia (2021)
  • Ekonomi Politik Transisi Energi di Indonesia: Transisi Menuju Regulatory State Dinamika dalam Tata Kelola Politik di Indonesia (2021)
  • Tentang Kuasa: Lingkup Kajian, Metodologi, dan Pengajaran Ilmu Politik dan Pemerintahan (2021)
  • New Normal: Sosial Perubahan Ekonomi Dan Politik Akibat COVID-19 (2020).

Baca juga artikel terkait PROFIL WAWAN MASUDI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno