Menuju konten utama
Kasus COVID-19 Melonjak

Bima Arya Instruksikan Dinkes Kota Bogor Siapkan RS Darurat

Bima Arya meminta Dinas Kesehatan Bogor mencari gedung yang kosong untuk diubah fungsinya menjadi rumah sakit darurat.

Bima Arya Instruksikan Dinkes Kota Bogor Siapkan RS Darurat
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor memberikan keterangan kepada awak media terkait perkembangan penanganan dan pencegahan pandemi COVID-19 di Teras Balaikota Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2020). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.

tirto.id - Wali Kota Bogor Bima Arya meminta Dinas Kesehatan Kota Bogor segera menyiapkan rumah sakit darurat guna mengantisipasi terus meningkatnya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.

Rumah sakit darurat ini nantinya dikhususkan pasien bergejala ringan hingga sedang. Menurut Bima melihat kondisi saat ini, sudah saatnya bukan memikirkan untuk menambah ruang isolasi, tetapi harus mulai menyiapkan rumah sakit darurat seperti Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Dinas Kesehatan harus segera mencari tempat untuk rumah sakit darurat perawatan pasien kasus positif COVID-19," kata Bima Arya di Kota Bogor, Rabu (25/11/2020) dilansir dari Antara.

Menurut Bima Arya, Dinas Kesehatan bisa mencari gedung yang kosong untuk diubah fungsinya menjadi rumah sakit darurat.

"Cari gedung kosong yang bisa difungsikan sebagai rumah sakit darurat. Kalau perlu GOR Pajajaran ditutup sementara dan dijadikan rumah sakit darurat," katanya.

Bima juga mengingatkan dinas terkait lainnya, untuk mencari solusi alternatif guna mengatasi kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.

Bima Arya menyatakan hal itu setelah mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, serta Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir soal perkembangan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor serta ketersediaan ruang rawat di rumah sakit maupun tempat isolasi khusus di PPSDM Lido di Kabupaten Bogor.

Dari laporan tersebut, menurut Bima, pertambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi, rata-rata sekitar 40-an kasus positif per hari.

"Saat ini, rata-rata masih di 40-an, jangan sampai 50. Makanya saya bilang testing, tracing dan treatment harus ditingkatkan lagi. Saya minta unit lacak dimaksimalkan lagi di wilayah,” ungkap Bima Arya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan kasus positif COVID-19 trennya masih tinggi yakni 530 kasus. Penularannya, terutama dari klaster keluarga dan klaster perkantoran.

Ia menjelaskan ketersediaan tempat tidur untuk pasien kasus positif di Kota Bogor ada 407 tempat tidur, sedangkan di pusat isolasi di Gedung PPSDM BNN di Lido ada 100 tempat tdur dan terisi 53 persen.

Menurut Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chadir, di RSUD Kota Bogor ada sebanyak 120 tempat tidur untuk perawatan pasien positif COVID-19, yakni 114 tempat tidur di ruang isolasi serta enam tempat tidur di ruang ICU.

"Di RSU Kota Bogor, saat ini terus 96 pasien COVID-19, yakni enam pasien di ICU dan 90 pasien di ruang isolasi," katanya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto