Menuju konten utama

BI: Pertumbuhan Ekonomi Didukung Perbaikan Ekspor

Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 melebihi ekspektasi Bank Indonesia. Kondisi demikian juga menunjukkan adanya perbaikan ekspor yang penting, hingga melebihi perkiraan bank sentral.

BI: Pertumbuhan Ekonomi Didukung Perbaikan Ekspor
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri). (Antara Foto/Sigid Kurniawan)

tirto.id - Bank Indonesia melihat bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2016 yang sebesar 5,18 persen secara tahunan (year on year/yoy), menunjukkan perbaikan ekspor yang signifikan, bahkan melebihi ekspektasi bank sentral.

"BI awalnya perkirakan ekspor masih tertekan, tapi ternyata membaik melebihi dari apa kajian kami," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 juga melebihi perkiraan BI, yang hanya berekspektasi ekonomi tumbuh 4,94 persen pada periode April-Juni 2016.

Jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan PDB menurut pengeluaran dari sisi ekspor masih negatif di kuartal II 2016 dibandingkan kuartal II 2015, namun perlambatan tersebut menyempit dibandingkan kuartal I 2016, menjadi minus 2,73 persen dari -3,53 persen.

Namun, dibandingkan kuartal I 2016, pertumbuhan ekspor mencapai 2,29 persen di kuartal II 2016. Padahal di akhir kuartal I 2016, pertumbuhan ekspor minus 3,09 jika dibandingkan kuartal IV 2015.

Agus menilai perbaikan ekspor tersebut juga ditopang oleh mulai pulihnya harga komoditas. Meskipun ekspor naik, Agus melihat dampaknya terhadap kinerja neraca transaksi berjalan masih terbatas.

Di kuartal II 2016, Agus memprediksi defisit transaksi berjalan sebesar 4,9 miliar dolar AS, dan di akhir tahun akan sebesar 20 miliar dolar AS.

Kontributor lain terhadap pertumbuhan seperti konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah, ujar Agus, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibanding triwulan I 2016.

Menurut data BPS, pertumbuhan pengeluaran PDB dari sisi konsumsi rumah tangga di kuartal II sebesar 1,28 persen dibandingkan kuartal I 2016, sedangkan konsumsi pemerintah melejit menjadi 36,1 persen dibanding kuartal I 2016.

Agus menilai laju pertumbuhan ekonomi hingga semester I 2016 memberikan sinyal positif untuk perbaikan perekonomian di paruh kedua 2016. Terlebih, belanja pemerintah dan swasta akan terkerek naik dengan limpahan dana repatriasi yang diperkirakan BI mencapai Rp560 triliun.

Dengan pertumbuhan ekonomi 5,18 persen di kuartal II, selama semester I 2016, ekonomi tumbuh 5,04 persen.

Namun, Agus belum mengungkapkan perubahan proyeksi bank sentral terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Sebelumnya, BI memasang proyeksi moderat untuk pertumbuhan ekonomi 2016 di 5-5,4 persen, atau 5,09 persen tanpa kontribusi dari kebijakan amnesti pajak.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2016

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari