tirto.id - Bank Indonesia (BI) mengklaim stabilitas nilai tukar Rupiah tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Hal ini dibuktikan, selama pertengahan April 2022, Rupiah mampu bergerak stabil.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan sampai dengan 18 April 2022, Rupiah tercatat depresiasi sekitar 0,70 persen dibandingkan dengan level akhir 2021. Ini relatif lebih rendah dibandingkan depresiasi dari mata uang sejumlah negara berkembang lainnya.
"Nilai tukar Rupiah bergerak stabil selama bulan April 2022," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2022, Selasa (19/4/2022).
Perry mengatakan, mata uang Garuda masih cukup kuat jika dibandingkan negara Asean lainnya. Thailand, lanjut Perry terdepresiasi hingga 0,77 persen, Malaysia 2,10 persen, dan Filipina 2,45 persen.
Ke depan, stabilitas nilai tukar Rupiah diprakirakan tetap terjaga didukung oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, terutama oleh lebih rendahnya defisit transaksi berjalan.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan fundamental ekonomi," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto