tirto.id - Rencana pemangkasan dana subsidi yang hendak dilakukan PT LIB mendapat penolakan dari salah satu klub Liga 1, Bhayangkara FC. Pasalnya, klub berjuluk The Guardian itu mengaku sangat membutuhkan dana untuk kebutuhan operasional di tengah pandemi corona.
“Kami saat ini sudah habis-habisan untuk tim. Sebenarnya semua klub pasti menggunakan subsidi yang diberikan PT LIB untuk membantu kebutuhan tim,” ucap Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji, seperti dikutip Antara, Kamis (7/5/2020) malam.
Dalam surat bernomor 187/LIB-COR/V/2020 yang bertanda tangan Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri, terdapat isi yang menyebutkan pemotongan subsidi klub-klub Liga 1 dan Liga 2.
Awalnya, dana subsidi akan diberikan kepada tiap klub Liga 1 sebesar Rp520 juta. Namun, akan dipangkas menjadi Rp350 juta. Sedangkan untuk klub Liga 2, dana subsidi yang semula Rp250 juta dipotong menjadi Rp100 juta. Terkait subsidi, Bhayangkara FC juga sempat menagih kepada PT LIB dengan mengirimi surat.
“Kami masih memiliki kewajiban untuk bisa membayar gaji pemain dan itu kan harus kami bayarkan. Kalau memang dipotong ya pasti akan sangat dirugikan,” tambah Sumardji.
Klub Liga 1 lainnya, PSIS Semarang juga mendesak PT LIB untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa. Menurut Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS, salah satu yang mesti dibahas yakni laporan mengenai keuangan PT LIB dengan dihentikannya liga, terutama yang terkait dengan subsidi.
Tak hanya Bhayangkara FC, organisasi tertinggi sepak bola Indonesia juga menganjurkan agar PT LIB selaku operator kompetisi tetap membayarkan subsidi sesuai kesepakatan awal. Hal itu tertuang dalam surat balasan PSSI bernomor 1098/UDN/135/V-2020 tertanggal 5 Mei 2020.
“Sebagai operator Liga 1 dan Liga 2, sudah menjadi kewajiban dari PT Liga Indonesia Baru [PT LIB] untuk melakukan pembayaran subsidi kepada klub-klub Liga 1 maupun Liga 2 dengan jumlah yang telah disepakati sebelumnya,” tulis isi surat tersebut.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Ibnu Azis