Menuju konten utama

Bertemu Rizal Ramli, Sandiaga: Beliau Bahas Pilpres 2019

Sandiaga mengaku pertemuan dengan Rizal Ramli membahas Pilpres 2019 mendatang serta permasalahan ekonomi di Indonesia.

Bertemu Rizal Ramli, Sandiaga: Beliau Bahas Pilpres 2019
Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Sandiaga Uno. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Wakil ketua DPRD Muhammad Taufik menerima kedatangan Rizal Ramli, ekonom yang pernah menjabat Menko Kemaritiman di era Jokowi-JK, di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Usai pertemuan tersebut, Sandiaga mengaku bahwa pertemuan tersebut membahas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang serta permasalahan ekonomi di Indonesia.

"Saya harus copot atribut Pemprov, karena beliau membicarakan pencapresan 2019. Dan beliau sudah mendeklarasikan capres dan berbicara dengan kami, Pak Taufik dan saya sebagai timses Gerindra," ujarnya usai pertemuan tersebut.

Menurut Sandiaga, pandangan Rizal Ramli terhadap persoalan-persoalan ekonomi memiliki kesamaan dengan apa yang selama ini diupayakan oleh Partai Gerindra.

"Kami apresiasi komunikasi yang terbuka dan saya ucapkan selamat kepada Pak Rizal Ramli dan kami sepakat pemerintahan yabg baru [perlu] mendongkrak ekonomi kita agar masyarakat yang mengeluh hidupnya sulit, bisa kami ubah menjadi masyarakat yang optimistis terhadap masa depan," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rizal Ramli menyampaikan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia yang ia temui mengaku tak bertambah sejahtera di era kepemimpinan Jokowi-JK.

Indikator kepuasan masyarakat atas kinerja Jokowi-JK, kata dia, juga dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di kisaran lima persen.

Penyebabnya, menurut Rizal, adalah kebijakan ekonomi neo-liberal yang diterapkan selama dua tahun belakangan. Kesimpulan itu dasarkan pada dua hal, ungkapnya.

"Satu karena model pembangunannya ala bank dunia yang tidak pernah tinggi. Yang kedua karena pembangunan yang ditopang sangat besar dengan utang. Jadi begitu nge-gas sedikit, utangnya nambah, ya mundur lagi," jelasnya.

Menurut Rizal, cara tersebut harus diubah sehingga Indonesia tak melulu mengandalkan utang sebagai stimulus pembangunan. Cara-cara yang dipakai oleh pemerintah Jokowi-JK, tegas dia, adalah cara konvensional.

"Pola pembangunan ini harus diubah dengan pola Asian," ujar dia. "Seandainya itu kita capai, lapangan pekerjaan akan lebih banyak, upah otomatis juga akan naik, rakyat juga hidupnya lebih baik," ucapnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari