tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengecek Kali Item yang berlokasi di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jumat (3/8/2018). Menurutnya, JK penasaran dengan kondisi Kali Item menyusul ramainya perbincangan soal sungai yang baunya cukup menyengat dan ditutup kain waring tersebut.
"Beliau senang, tadi juga lihat Wisma Atlet kan [lalu] bilang 'apa itu, Nis, kok ramai betul soal Kali Item, coba kita kesana aja," kata Anies menirukan pembicaraannya dengan Jusuf Kalla.
Menurut Anies, Jusuf Kalla sempat keheranan karena sama sekali tidak mencium bau saat berada di pinggir Kali Item. Bahkan mereka pun sempat makan pisang bersama untuk membuktikannya.
"Mana yang bau, apa yang bau?' Iya pak emang udah enggak bau, yang masih bau itu di medsos, tapi kalau di kalinya udah enggak ada," kata Anies menirukan obrolannya dengan Jusuf Kalla.
Belakangan Kali Sentiong atau yang biasa disebut dengan Kali Item memang tengah menuai sorotan. Pasalnya, untuk mengatasi kotor dan bau dari Kali Item Pemprov DKI malah memasang kain waring alih-alih melakukan pembersihan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, pemasangan jaring di Kali Item itu sesuai kebutuhan karena di persis samping sungai itu adalah Wisma Atlet terutama yang merupakan tempat makan para atlet Asian Games.
"Jadi dulu ketika mendesain itu dirancang tempat makan para atlet itu berada di samping sungai. Jadi sekarang kita yang harus menata supaya tidak terlalu kuat aromanya," kata Anies saat mengecek Kali Item pada 21 Juli 2018 lalu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengupayakan berbagai cara untuk menghilangkan bau Kali Item di Kemayoran, Jakarta Pusat yang lokasinya dekat wisma atlet. Beberapa cara ditempuh demi menyambut perhelatan akbar Asian Games 2018 pada 18 Agustus sampai 2 September agar menyelamatkan muka ibu kota sebagai tuan rumah.
Setelah kain waring hitam, kini Pemprov DKI berupaya dengan cara lain yaitu cairan penetral bau. Pada Jumat (27/9/2018) Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan bakal "melakukan penyemprotan untuk mengurangi bau" di Kali Item.
Teguh mengatakan cairan ini memang seperti pewangi, tapi kurang tahu persis teknis penerapannya seperti apa. Pernyataan ini kemudian diralat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sehari setelahnya. Ia mengatakan material yang disemprotkan itu bukan sejenis pewangi, tapi penetralisir bau. "Penghilang bau dan pewangi itu beda," katanya.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Maya Saputri