tirto.id - Pengusaha warteg mulai putar otak menyiasati kenaikan harga pangan, salah satunya beras. Anita (38), pedagang warteg di Jakarta Barat mengakui akan mengerek harga makanannya demi menutup pengeluaran.
"Kalau di warteg saya jual nasinya saja itu harganya di Rp5.000. Lalu, ada kemungkinan bisa saya naikkan harganya dari Rp5 ribu entah ke Rp6 ribu atau Rp7 ribu misalnya,” kata Anita saat berbincang dengan Tirto di Pasar Kedoya, Jakarta Barat, Senin (8/5/2023).
Dia berharap pemerintah menurunkan harga beras. Hal itu berdampak bisa menggenjot daya beli. Tidak hanya itu, dia mengklaim sejak harga beras terus meroket omzet hanya meningkat 10 persen.
Untuk diketahui, Perum Bulog memastikan akan menjaga harga beras tetap stabil pasca Lebaran 2023. Hal itu seiring dengan perusahaan yang telah mendapatkan tambahan stok dari hasil panen petani dalam negeri dan tambahan stok cadangan beras pemerintah (CBP).
“Bulog menjamin kebutuhan beras yang tersimpan saat ini di gudang-gudang kami di seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat dan kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan dan stabilisasi harga pangan tersebut,” kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (5/5/2023).
Dia merinci saat ini stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog kurang lebih 350 ribu ton. Tidak hanya itu, Iqbal mengklaim masih ada stok tambahan dari masa panen.
"Sampai dengan saat ini kami sudah menyerap sebanyak 325 ribu ton beras hasil panen petani dalam negeri dan juga sudah masuk penugasan beras impor sebanyak 80 ribu ton serta beras impor dalam perjalanan sebanyak 270 ribu ton sehingga stok Cadangan Beras Pemerintah sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran dalam rangka stabilisasi harga beras” tambah Iqbal.
Lebih lanjut, dia mengklaim kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras melalui Perum Bulog semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Iqbal memastikan hal itu dapat berdampak menjaga stabilitas harga beras.
Dengan adanya impor beras dan pasokan CBP terpenuhi, maka berapa pun permintaan pasar bisa dipenuhi sehingga harga beras di pasaran akan terkendali.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin