tirto.id - Mencapai orgasme saat berhubungan intim bukan sekadar mendapatkan kepuasan. Orgasme ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, khususnya bagi perempuan.
Jika dikaitkan dengan kesuburan, orgasme justru berperan dalam meningkatkan peluang hamil pada kaum hawa. Hal ini pun dibenarkan oleh dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS yang juga pemerhati masalah seksual dan rumah tangga.
Dilansir dari Antara News, dr. Boyke mengungkapkan bahwa peluang hamil bisa naik hingga 30 persen jika perempuan mengalami orgasme. Hal ini dipengaruhi oleh kontraksi otot rahim sehingga dapat mengisap sel telur lebih cepat.
Hal ini tentu menguntungkan bagi mereka yang sedang berusaha mendapatkan momongan. Di sisi lain, orgasme juga berdampak positif bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan sehingga sangat penting bagi perempuan.
Berapa Kali Sebaiknya Perempuan Orgasme dalam Seminggu?
Mengutip situs Nzherald, Dr. Andrea Pennington menyarankan agar perempuan mengalami orgasme minimal tiga kali dalam seminggu. Alasannya, orgasme punya segudang manfaat bagi kehidupan perempuan, baik soal fisik maupun psikis.
Orgasme dapat meningkatkan rasa percaya diri, bahkan mempererat hubungan asmara dengan pasangan. Orgasme juga bisa membuat seseorang terhindar dari rasa stres dan cemas sehingga memiliki kehidupan yang lebih baik.
Sayangnya, masih banyak perempuan yang belum mampu mencapai orgasme meski aktif berhubungan seksual dengan pasangannya. Masalah ini tentu harus diatasi dan dicari penyebabnya, apakah karena faktor psikologi seperti stres atau disebabkan faktor medis seperti adanya suatu penyakit.
Manfaat Orgasme Bagi Kesehatan Perempuan
Jika dilihat dari segi kesehatan, orgasme bisa menyehatkan tubuh dari berbagai sisi. Berikut beberapa manfaat orgasme bagi kesehatan perempuan seperti disampaikan oleh para ahli di laman Vogue:
1. Memperkuat otot dasar panggul
Orgasme akan memperkuat otot dasar panggul sehingga dapat menopang organ-organ di atasnya, seperti rahim, kandung kemih, dan usus.
Otot dasar panggul yang kuat dapat meningkatkan kontrol untuk menahan buang air kecil serta mencegah terjadinya prolaps uteri. Prolaps sendiri merupakan kondisi ketika organ panggul turun dan bisa keluar dari liang vagina.
2. Menyehatkan rahim
Kontraksi otot rahim saat orgasme bisa sangat menyehatkan. Hal ini bahkan diketahui dapat mengatasi masalah fibroid, yaitu kondisi tumbuhnya daging non-kanker pada uterus.
3. Meningkatkan kesehatan mental
Orgasme akan meningkatkan kadar hormon dopamin, oksitosin, norepinephrine, serta testosteron. Hormon-hormon ini punya peran penting dalam memperbaiki mood, mengontrol emosi, sekaligus mengurangi rasa stres dan cemas.
4. Menyehatkan kulit
Hubungan seksual dan orgasme meningkatkan sirkulasi darah sehingga berdampak positif bagi kesehatan kulit. Di sisi lain, oksitosin diketahui dapat memperlambat penuaan kulit. Hormon estrogen yang dilepaskan saat orgasme juga membantu dalam pembentukan kolagen.
5. Memperbaiki kualitas tidur
Kelebihan hormon kortisol sering ditemukan dalam darah dan membuat seseorang tetap terjaga di malam hari. Orgasme rupanya dapat menghambat kortisol dan membantu Anda untuk tidur. Saat orgasme, tubuh juga akan melepas serotonin, sedangkan serotonin akan menghasilkan hormon melatonin yang bisa membantu Anda tertidur pulas.
6. Mengurangi rasa nyeri haid
Hormon dopamin diketahui dapat menghambat reseptor rasa sakit sehingga bisa mengurangi berbagai rasa nyeri pada tubuh, termasuk nyeri haid.
7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Ada sebuah studi yang membuktikan bahwa orgasme dapat meningkatkan kadar leukosit atau sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem imun.
8. Melancarkan siklus menstruasi
Orgasme berpotensi mengatasi masalah siklus haid yang tidak teratur. Berdasarkan informasi dari situs Everyday Health, sebuah studi membuktikan bahwa rutin berhubungan seksual cenderung membuat siklus menstruasi lebih lancar.
9. Menyehatkan jantung
Hubungan seksual yang melibatkan aktivitas fisik dan psikis rupanya dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa orgasme yang terjadi secara teratur akan menurunkan risiko penyakit jantung.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari