Menuju konten utama

Apa Itu Coregasm Orgasme yang Dipicu Olahraga, Bagaimana Rasanya?

Coregasm adalah orgasme yang terjadi saat berolahraga. Banyak orang tak menyadari orgasme ini terjadi.

Apa Itu Coregasm Orgasme yang Dipicu Olahraga, Bagaimana Rasanya?
Ilustrasi orgasme. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Melakukan olahraga rupanya tidak hanya menyehatkan fisik secara umum, bagi sebagian kecil orang justru memicu orgasme. Orgasme jenis ini mirip seperti orgasme ketika berhubungan seksual. Orgasme ketika olahraga ini dikenal dengan istilah coregasm. Manfaatnya, meningkatkan kebugaran dan antusiasme olahraga.

Situs Sportarly pernah melakukan survei terkait coregasmdengan melibatkan 4.200 partisipan. Para responden ditanya tentang pengetahuan mereka mengenai coregasm dan apakah pernah merasakannya.

Hasilnya, hanya tiga persen perempuan dan enam persen laki-laki pernah mengalami coregasm. Sebagian besar, 97 persen perempuan, dan 91 persen laki-laki dari survei tersebut, bahkan tidak tahu bahwa ada kemungkinan mengalami orgasme saat berolahraga.

Lebih dari 2.100 wanita dan 2.000 pria berusia 18 hingga 35 tahun yang ikut survei tersebut tercatat memiliki keanggotaan gym aktif dalam 12 bulan terakhir. Namun, rupanya literasi mengenai orgasme saat olahraga jarang dibahas, bahkan pada orang yang rutin berolahraga.

Sebenarnya, orgasme yang terjadi selama olahraga sudah dipelajari puluhan tahun lampau, namun istilah coregasm pertama kali dicetuskan oleh majalah Men's Health pada 2007. Hingga saat ini, pengetahuan bahwa olahraga dapat memicu orgasme merupakan perkara yang amat jarang diketahui masyarakat umum.

Pelbagai jenis olahraga dapat memicu coregasm, seperti lari atau bersepeda. Namun, coregasm dapat lebih mudah dipicu melalui latihan fisik yang mengaktifkan otot perut dan panggul, sepeti halnya sit-up atau senam angkat kaki sambil berbaring.

Laki-laki dan perempuan mengalami sensasi berbeda ketika terjadi coregasm. "Perempuan sering mengatakan bahwa klimaks coregasm terasa sangat mirip dengan orgasme yang dialami selama hubungan seksual, dan sedikit berbeda dari orgasme karena masturbasi,” ujar Debby Herbenick, PhD., profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indiana, dilansir dari laman SCMP.

“Beberapa pria lebih menyukai stimulasi prostat, yang berkaitan dengan gerakan otot. Jadi, ini lebih merupakan stimulasi internal daripada stimulasi eksternal,” tambah Debby.

Coregasm dapat dipicu dengan sengaja atau spontan tanpa rencana sebelumnya. Orgasme ini mungkin terjadi setelah latihan fisik yang fokus pada kelompok otot tertentu. Seperti orgasme seks, intensitas orgasme akibat olahraga dapat bervariasi antara yang kuat dan ringan intensitasnya.

Bagaimana Coregsm Terjadi?

Debby Herbernick menyatakan bahwa mekanisme coregasm pada tubuh pun sebenarnya belum diketahui pasti. Namun, ia berasumsi bahwa coregasm berkaitan dengan stimulasi otot yang berhubungan dengan organ perut dan panggul.

Otot dasar perut dan panggul berfungsi sebagai selempang pelindung, menahan kandung kemih dan usus. Bagi perempuan, otot panggul juga befungsi untuk melindungi rahim, serta pada saat bersamaan, otot panggul bekerja dalam mekanisme orgasme hubungan seksual.

Sederhananya, ketika otot-otot ini distimulasi selama olahraga, maka akan terjadi coregasm.

Dilansir dari Live Strong, mencapai coregasm merupakan salah satu cara untuk mengenali tubuh sendiri, serta menemukan kesenangan saat berolahraga. Bahkan, tanpa harus mengalami coregasm pun, olahraga sendiri merupakan hal menyehatkan yang sebaiknya dilakukan untuk memperoleh tubuh yang bugar dan sehat.

Baca juga artikel terkait ORGASME atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Agung DH