tirto.id - Jumlah pergantian pemain setiap tim yang tampil di fase gugur Piala Dunia 2022 bakal sedikit berbeda. Nantinya tiap tim diizinkan melakukan pergantian pemain maksimal 5 kali. Jumlah itu bisa bertambah menjadi 6 pergantian pemain, jika laga berlanjut hingga perpanjangan waktu.
Tak hanya itu, dalam kondisi tertentu setiap tim dapat melakukan pergantian pemain hingga 7 kali. Hal ini dilakukan lantaran Piala Dunia 2022 juga menerapkan aturan "pergantian gegar otak (Concussion Substitution)". Pemain yang kebetulan mengalami cedera gegar otak saat pertandingan berjalan, maka ia dapat diganti tanpa mengurangi kuota pergantian.
Regulasi tersebut sudah disahkan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) untuk diaplikasikan pada turnamen Piala Dunia 2022. Kebijakan ini diberlakukan agar pertandingan dapat berjalan lebih seru, serta mengantisipasi terjadinya cedera fatal yang mungkin dialami pemain.
Di Piala Dunia 2022 Qatar, IFAB menambah regulasi pergantian pemain dari 3 pergantian di Piala Dunia sebelumnya, kini menjadi 5. Meski demikian 5 pergantian tersebut hanya boleh dilakukan sebanyak 3 kali saat pertandingan berjalan.
Karenanya sepanjang penyisihan grup Piala Dunia 2022 sejumlah tim kerap melakukan pergantian lebih dari 1 pemain dalam satu kesempatan. Sedangkan pergantian yang dilakukan saat jeda pertandingan paruh babak pertama, tidak dihitung dalam 3 kesempatan yang dimiliki masing-masing tim.
Jumlah Pergantian Pemain di Fase Gugur Piala Dunia 2022
Berbeda dengan regulasi pergantian pemain saat penyisihan grup yang berjumlah 5 pemain, ketika memasuki babak knockout atau fase gugur Piala Dunia 2022 tiap tim mempunyai kuota pergantian 5+1. Tambahan 1 pergantian hanya dapat dilakukan jika laga berlanjut hingga perpanjangan waktu.
Regulasi pergantian pemain tersebut sudah diatur dalam Law of The Game 2022/2023 yang dibuat oleh IFAB, serta mendapat persetujuan FIFA. Tidak hanya di Piala Dunia 2022, aturan ini juga berlaku untuk turnamen atau pertandingan yang berada di bawah naungan FIFA.
Selain laga yang dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu, aturan pergantian pemain 5+1 dapat digunakan jika terdapat pemain yang menderita cedera gegar otak saat laga berjalan. Dalam kasus ini pergantian pemain karena gegar otak tidak dihitung dalam kuota pergantian yang dimiliki oleh tim si pemain tersebut.
Karena itu, dalam kondisi tertentu tiap tim yang berlaga di fase gugur Piala Dunia 2022 bisa melakukan pergantian hingga 7 pemain. Dengan catatan laga berlanjut sampai babak perpanjangan waktu, serta terdapat kasus cedera pemain yang dianggap masuk kategori gegar otak.
Kasus concussion substitution atau pergantian pemain akibat gegar otak pernah terjadi dalam salah satu pertandingan fase grup Piala Dunia 2022. Tepatnya dalam laga Grup B antara Iran vs Inggris.
Pada pertandingan itu Timnas Iran melakukan 6 pergantian pemain, usai kiper Alireza Bairanvand mengalami cedera yang dianggap masuk kategori gegar otak. Posisi Alireza lantas diganti Hossein Hosseini tanpa mengurangi kuota.
Di samping kiper Alireza Bairanvand, Timnas Iran juga melakukan 5 pergantian lainnya, yakni: Ali Karimi, Alireza Jahanbakhsh, Roozbeh Chesmi, Milad Mohamadi, dan Ahmad Naurollahi. Mereka digantikan oleh Saeid Ezatolahi, Ali Gholizadeh, Mohammad Hossein Kananizadegan, Mehdi Torabi, dan Sardar Azmoun. Kelima pemain tersebut diganti menggunakan kuota reguler.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Oryza Aditama