tirto.id - Di akhir tahun 2021, sebuah klaim terkait varian virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, Omicron, tersebar di media sosial. Klaim tersebut mulanya disebarkan oleh akun Twitter @taniatheherblst yang mengatakan bahwa Omicron merupakan nama video game yang diciptakan Microsoft dan pendirinya, Bill Gates. Permainan tersebut berkisar tentang setan yang berpura-pura menjadi manusia dan memanen jiwa manusia.
Oleh akun @taniatheherblst, klaim tersebut disebarkan pada 1 Desember 2021 (tautan). Per 28 Desember 2021, unggahan tersebut memperoleh 1,1 ribu retweet, 148 quote tweet, dan disukai sebanyak 3,06 ribu kali. Unggahan ini juga disebarkan akun Facebook Eagledove (tautan) yang menambahkan bahwa varian Omicron tidak ada sama sekali. Menurut akun tersebut, jika seseorang mendapatkan vaksin booster, jiwanya akan dipanen oleh setan.
Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga baru memperingatkan publik mengenai varian Omicron yang disebut menyebar lebih cepat dari varian virus Corona lainnya, Delta, dan bahwa varian Omicron telah menginfeksi orang-orang yang telah divaksinasi atau telah sembuh dari penyakit COVID-19, seperti diberitakan oleh Reuters.
Reuters juga melaporkan bahwa negara seperti Inggris juga baru-baru ini mencatat kenaikan tajam dari jumlah kasus positif harian COVID-19, yang mencapai lebih dari 122.000 kasus pada 24 Desember 2021, yang 90 persennya diperkirakan merupakan varian Omicron.
Lalu, bagaimanakah kebenaran dari klaim-klaim ini?
Penelusuran Fakta
Tirto sudah beberapa kali menuliskan bagaimana varian Omicron mendapatkan namanya. Berdasarkan laman resmi WHO, penamaan varian virus penyebab COVID-19 didasarkan pada alfabet Yunani, sesuai kesepakatan antara WHO dan peneliti dan pakar dari berbagai institusi, termasuk Nexstrain. Penamaan ini terutama untuk varian virus yang masuk kategori Variants of Interest (VOI) dan Variants of Concern (VOCs).
Hal ini dilakukan agar masyarakat umum dan berbagai pihak dapat memahami informasi mengenai varian-varian ini dengan lebih mudah serta memastikan bahwa penamaan varian-varian ini bebas stigma. Contohnya, varian yang muncul di India lebih populer disebut varian Delta, ketimbang nama ilmiahnya, yakni B.1.617.2.
WHO sendiri melewatkan alfabet “Nu” dan “Xi” dan langsung melompat ke Omicron. “Sementara ‘Nu’ terlalu mudah disalah artikan sebagai ‘New’ atau baru, ‘Xi’ dilewatkan karena sering digunakan sebagai nama belakang,” menurut juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, seperti dilaporkan New York Times.
Menurut WHO, semua virus, termasuk SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, berubah seiring waktu. Sebagian besar perubahan tidak banyak berdampak pada properti virus. Namun, beberapa perubahan dapat memengaruhi sifat virus, seperti seberapa mudah penyebarannya, tingkat keparahan penyakit, atau juga pengaruhnya pada kinerja vaksin, obat terapeutik, alat diagnostik, atau langkah-langkah terkait kesehatan publik dan sosial yang perlu diambil.
WHO, yang bekerja sama dengan banyak mitra, jaringan pakar, otoritas nasional, institusi, dan para peneliti, telah memantau dan menganalisis evolusi dari SARS-CoV-2 sejak Januari 2020. Pada akhir 2020, kemunculkan varian yang meningkatkan risiko terhadap kesehatan publik secara global telah mendorong karakterisasi spesifik VOI dan VOC. Berbagai jenis varian yang masuk ke kategori tersebut bisa dilihat melalui laman WHO berikut.
Kemudian, terkait dengan video gim yang disebutkan di cuitan tersebut, memang ada sebuah video gim bernama "Omikron: The Nomad Soul" yang dibuat pada 1999. Video gim ini memang menceritakan tentang setan yang berpura-pura menjadi manusia untuk merebut jiwa mereka.
Akan tetapi, video gim ini tidak berhubungan dengan CEO Microsoft, Bill Gates. Gim “Omikron: The Nomad Soul” diciptakan oleh developer Perancis, Quantic Dream (seperti yang mereka juga umumkan di cuitan ini), dan diterbitkan oleh perusahaan gim asal Inggris, Eidos Interactive, yang sekarang menjadi bagian dari Square Enix.
Meskipun gim ini tersedia untuk dimainkan melalui komputer Microsoft (dan kemudian di konsol Dreamcast Sega), baik Gates maupun perusahaannya tidak terlibat dalam pembuatannya. Gim ini juga telah beredar tahun 1999, jauh sebelum pandemi COVID-19 dan konspirasi terkait Bill Gates tersebar luas.
Video gim ini dikenal secara luas pada saat itu karena menampilkan musisi David Bowie. Pada bulan Desember 2021, sebuah klip yang menampilkan David Bowie yang menyerukan orang-orang Omikron untuk "bangun" menjadi viral di TikTok, seperti dilansir dari Snopes. Video tersebut dapat dilihat di sini:
“Wake up. People of Omicron and it's corrupt government are lulling you to sleep in order to control you better.” - David Bowie’s character Boz in video game. pic.twitter.com/cvelYcfypn— Charlotte 🖕🏼 (@CharlotteEmmaUK) December 1, 2021
Perlu diketahui pula bahwa kata “Omicron” telah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain digunakan dalam riset saintifik, Omicron juga pernah jadi judul film pada 1963. Film itu mengisahkan alien yang mengakuisisi tubuh manusia untuk mempelajari dan mengakuisisi bumi. Lagi-lagi, film Omicron tahun 1963 yang disutradarai oleh Ugo Gregoretti sama sekali tidak ada hubungannya dengan varian virus SARS-CoV-2 saat ini.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa varian Omicron B.1.617.2 dinamakan berdasarkan urutan alfabet Yunani, sesuai sistem penamaan yang disepakati WHO dengan berbagai pakar, peneliti, dan institusi. Gim yang bernama mirip, "Omikron: The Nomad Soul", yang beredar pada 1999 pun tidak melibatkan Bill Gates sama sekali atau berhubungan dengan pandemi COVID-19 saat ini.
Berdasarkan penelusuran, informasi mengenai varian Omicron dan hubungannya dengan gim yang dibuat Bill Gates bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Tirto mengundang pembaca untuk mengirimkan informasi-informasi yang berpotensi hoaks ke alamat email factcheck@tirto.id atau nomor aduan WhatsApp +6288223870202 (tautan). Apabila terdapat sanggahan atau pun masukan terhadap artikel-artikel periksa fakta maupun periksa data, pembaca dapat mengirimkannya ke alamat email tersebut.
Editor: Farida Susanty