tirto.id - Varian baru virus Corona COVID-19 bermunculan, seperti Alpha, Beta, Delta, Gamma, dan lainnya. Dari sinilah beredar kabar bahwa varian baru COVID-19 tersebut muncul setelah vaksinasi digalakkan. Benarkah informasi tersebut atau justru hanya berita bohong alias hoaks?
Hal ini bermula dari pemberitaan yang mengutip pendapat para ahli bahwa orang yang tidak divaksin adalah faktor penyebab munculnya varian baru COVID-19. Selain itu, orang yang tidak divaksin akan lebih rentan terinfeksi dan berkontribusi dalam penularan ke manusia lain.
Pendapat tersebut dibantah akun @Votehinnigan di kolom komentar media yang memuat berita itu. Akun itu mengklaim, berbagai varian baru virus COVID-19 muncul setelah vaksinasi gencar dilakukan. Dengan kata lain, @Votehinnigan menuding bahwa yang menyebabkan varian baru COVID-19 adalah vaksin itu sendiri.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melalui laman resminya menegaskan bahwa klaim yang dituduhkan oleh @Votehinnigan berisi informasi menyesatkan. Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, varian COVID-19 bahkan sudah muncul jauh sebelum vaksinasi pertama kali dilakukan.
Menurut Canadian Medical Association Journal (CMAJ), COVID-19 sudah bermutasi sebelum vaksinasi pertama kali dilakukan kepada manusia pada Desember 2020. Varian Beta, misalnya, diketahui sudah ada sejak Mei 2020 di Afrika Selatan.
Kemudian varian Alpha ditemukan pertama kali di Inggris pada September 2020. Adapun varian Delta yang amat mudah menular diketahui sejak Oktober 2020 di India. Sedangkan varian Gamma tercatat ada pertama kali di Brasil pada November 2020.
Nah, vaksinasi COVID-19 kepada manusia baru diberikan setelah munculnya varian-varian baru Corona tersebut. Inggris adalah negara yang pertama kali memberikan vaksin kepada manusia, yakni tanggal 8 Desember 2020.
Di Rusia, misalnya, vaksinasi massal dilakukan mulai 2 Desember 2020, sedangkan berbagai macam varian baru COVID-19 tersebut sudah muncul sebelum Desember 2020.
Dengan demikian, berdasarkan penelusuran data-data terkait, disimpulkan bahwa klaim yang menyebut vaksinasi sebagai penyebab munculnya berbagai varian baru COVID-19 adalah hoaks alias konten yang menyesatkan.
Jika menemukan informasi yang meragukan terkait COVID-19 maupun vaksinasi, cek kebenarannya dengan beberapa cara berikut ini:
- Kirim pesan WhatsApp ke Chatbot Mafindo ke nomor 085921600500
- Cek di situs Kementerian Kominfo di https://komin.fo/inihoaks atau https://turnbackhoax.id dan https://cekfakta.com.
- Cek dan buktikan hoaks terkait COVID-19, kunjungi https://s.id/infovaksin
Jangan lupa selalu menerapkan 5M untuk menekan penularan COVID-19 termasuk berbagai varian barunya, yakni dengan memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Editor: Yantina Debora