Menuju konten utama

Vaksin Moderna untuk COVID-19, Kelebihan, dan Efek Sampingnya

Apa itu vaksin Moderna untuk COVID-19, apakah ada efek sampingnya, serta apa saja kelebihannya?

Vaksin Moderna untuk COVID-19, Kelebihan, dan Efek Sampingnya
Kepala BPOM, Penny K Lukito. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz

tirto.id - Vaksin Moderna telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksinasi COVID-19 di Indonesia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lantas, apa itu vaksin Moderna dan apakah ada efek samping serta apa saja kelebihannya?

Kehadiran vaksin Moderna melengkapi 4 jenis vaksin lainnya yang sebelumnya sudah memperoleh EUA dari BPOM, yakni CoronaVac dari Sinovac Life Science China, AstraZeneca dari Covax Facility, Sinopharm dari Beijing Bioinstitute Biological Product, serta vaksin COVID-19 yang diproduksi Bio Farma menggunakan bulk dari Sinovac.

Dijelaskan oleh Kepala BPOM, Penny K Lukito, penerbitan EUA untuk vaksin Moderna telah mempertimbangkan hasil kajian dari Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Tugas BPOM mendukung pemerintah memberikan jaminan dan evaluasi bahwa vaksin yang dapat masuk di Indonesia memenuhi aspek kualitas, mutu keamanan, dan efikasi," tegas Penny K Lukito dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (2/7/2021).

"Vaksin (Moderna) akan masuk melalui jalur bantuan dari Amerika Serikat yang disalurkan melalui Covax Facility," lanjutnya.

Infografik BNPB Vaksin Moderna

Infografik BNPB Vaksin Moderna. tirto.id/Quita

Vaksin Moderna, Efek Samping, & Kelebihannya

Moderna adalah vaksin produksi Moderna Inc., perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat. Pemerintah Indonesia mendapatkan vaksin Moderna dari pemerintah AS via Covax Facility yang merupakan program bersama untuk mendukung akses penanggulangan COVID-19.

Covax Facility menjalankan programnya melalui kolaborasi mempercepat penelitian, produksi, dan akses yang setara atas vaksin COVID-19.

Program ini dikelola oleh World Health Organization (WHO), Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI), dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Moderna adalah vaksin berbasis mRNA pertama yang mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM untuk digungakan di Indonesia.

Vaksin mRNA merupakan vaksin berteknologi baru. Vaksin ini tidak memakai virus yang dilemahkan/dimatikan, melainkan dengan komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai virus tertentu dan dapat memicu reaksi kekebalan tubuh.

BPOM menyatakan bahwa vaksin Moderna dapat digunakan untuk kelompok warga berusia 18 tahun ke atas melalui injeksi intramuskuler dengan dosis 0,5 ml sebanyak dua kali dalam rentang waktu satu bulan.

Dikutip dari laman resmi Satgas COVID-19, efikasi vaksin Moderna untuk mencegah COVID-19 berdasarkan data uji klinik fase 3 adalah 94,1% bagi usia 18 hingga di bawah 65 tahun, serta 86,4% untuk usia 65 tahun ke atas. Hasil ini diperoleh melalui pengamatan mulai hari ke-14 setelah penyuntikan kedua.

“Vaksin ini juga memberikan profil keamanan dan efikasi yang sama pada populasi dengan komorbid seperti paru kronis, jantung, obesitas, diabetes, liver, hati, dan HIV," ujar Penny K Lukito.

BPOM bersama tim ahli sudah melakukan kajian terkait efek samping penggunaan vaksin Moderna. Hasilnya menunjukkan bahwa reaksi lokal dan sistemik vaksin Moderna secara umum dapat ditoleransi.

"Kejadian yang paling sering adalah nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan sendi. Ini umumnya didapatkan setelah suntikan kedua," pungkas Penny K Lukito.

Meskipun telah mendapatkan vaksinasi COVID-19, tetap terapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

_____________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Addi M Idhom