Menuju konten utama

Apa Risiko yang Terjadi Jika Seseorang Tidak Divaksin COVID-19?

Apa risiko yang terjadi jika seseorang tidak divaksin COVID-19?

Apa Risiko yang Terjadi Jika Seseorang Tidak Divaksin COVID-19?
Ilustrasi Anti vaksin. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Program vaksinasi COVID-19 terus digencarkan pemerintah dalam situasi pandemi Corona. Kendati begitu, masih ada segelintir kalangan yang menolak vaksin, terbukti dengan beredarnya kabar-kabar palsu alias hoaks terkait vaksinasi. Lantas, apa risiko yang terjadi jika seseorang tidak divaksin COVID-19?

Pemerintah mencanangkan target nasional 181.554.465 orang Indonesia harus memperoleh vaksin. Data dari Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19 per 27 Juni 2021 menyebutkan, sudah ada 27.115.753 orang yang mendapatkan vaksinasi ke-1, serta 13.109.031 yang telah disuntik vaksin ke-2.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada seluruh kalangan masyarakat agar menerima vaksinasi COVID-19 apabila sudah memperoleh kesempatan. Saat ini, sasaran vaksinasi sudah meluas kepada masyarakat umum di atas usia 18 tahun.

"Jika sudah ada kesempatan mendapat vaksin, segera ambil, jangan ada yang menolak. Ini demi keselamatan kita. Vaksin merupakan upaya terbaik yang tersedia saat ini," kata Presiden Jokowi di Istana Bogor, dilansir Antara, Rabu (23/6/2021).

Risiko Jika Tidak Divaksinasi COVID-19

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa seluruh jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia aman. Maka dari itu, Menkes meminta warga untuk bersedia divaksin karena dipastikan aman sesuai ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

"Ini [vaksin COVID-19 di Indonesia] terbukti aman, jadi Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir. Justru lebih besar risiko orang yang tidak divaksin," kata Budi Gunadi Sadikin, awal Juni 2021.

“Masyarakat dimohon jangan pilih-pilih vaksin. Vaksin yang diberikan pemerintah adalah vaksin terbaik dan sudah teruji keamanannya,” tegas Menkes.

Lantas, apa risikonya jika seseorang tidak mendapatkan vaksinasi COVID-19?

Vaksin bukan obat untuk menyembuhkan COVID-19. Namun, tubuh orang yang telah divaksin akan memiliki antibodi atau imun tubuh yang lebih kuat untuk menangkal virus Corona, terlebih saat ini mutasi varian baru COVID-19 sudah menyebar di Indonesia.

Tujuan vaksinasi adalah untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Tentu saja, dikutip dari laman resmi Satgas Penanganan COVID-19, apabila seseorang tidak mendapatkan vaksinasi maka ia tidak akan memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi tersebut.

Dalam hal pelaksanaan vaksinasi COVID-19, orang dewasa/lansia yang tidak mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap sesuai jadwal serta mengabaikan protokol kesehatan maka akan menjadi rentan tertular dan sakit akibat COVID-19.

Tujuan program vaksinasi adalah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas. Herd immunity mengacu kepada situasi di mana cukup banyak orang dalam suatu populasi memiliki kekebalan terhadap infeksi untuk dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit tersebut.

Jika minimal dua pertiga populasi memiliki antibodi dengan vaksinasi, maka dirasa efektif untuk memutus rantai penularan COVID-19. Vaksinasi dosis lengkap sesuai jadwal yang dianjurkan serta penerapan perilaku 5M merupakan upaya pada akhirnya diharapkan bisa mengakhiri pandemi.

Meskipun sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19, jangan lupa selalu menerapkan 5M yakni memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

_____________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Addi M Idhom