tirto.id - Turki diduga melakukan serangan udara di Irak utara. Menurut pejabat lokal dan tentara Irak, serangan itu menewaskan delapan turis dan melukai lebih dari 20 orang.
Al Jazeera melaporkan, setidaknya ada empat rudal yang menyasar daerah resor Barakh di distrik Zakho, wilayah semi otonom yang dikelola Kurdi.
Kepada Associated Press, wali kota distrik Mushir Mohammed mengatakan, semua korban adalah warga negara Irak. Pejabat kesehatan Zakho Amir Ali mengatakan, korban tewas itu termasuk tiga pria, tiga wanita dan dua anak.
Ratusan turis Irak itu datang ke wilayah Kurdi dari selatan selama puncak musim panas karena cuaca yang relatif lebih dingin. Lokasi wisata di Zakho dekat dengan pangkalan militer yang didirikan oleh Turki.
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi telah memerintahkan untuk melakukan penyelidikan atas serangan tersebut. Dia juga mengirim delegasi ke daerah yang dipimpin oleh menteri luar negeri Fuad Hussein itu.
“Pasukan Turki melakukan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Irak,” tulis al-Kadhimi di Twitter.
Turki Bantah Serang Lokasi Wisata di Irak
Sementara itu, Washinton Post melaporkan, angka kematian berbeda disampaikan oleh petugas kesehatan di Rumah Sakit Bidar di provinsi Dohuk.
Saat menerima pasien, petugas itu mengatakan jumlah yang tewas mencapai sembilan orang. Sedangkan militer Irak mengatakan, korban tewas delapan orang.
Menurut laporan, puluhan orang yang terluka duduk di luar rumah sakit, mereka termasuk anak kecil yang dipindahkan dengan brankar. Sedangkan seorang balita dinyatakan meninggal bersama ibunya.
Kementerian Kesehatan wilayah Kurdi Irak mengatakan semua yang tewas adalah “anak muda dan anak-anak,” termasuk seorang anak berusia 1 tahun. Kemenkes menambahkan, ada sekitar 26 orang yang dibawa ke rumah sakit dengan luka sedang hingga parah.
Kementerian Luar Negeri Turki membantah telah menyerang lokasi wisata di Irak. Dia menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Irak dan pemerintah atas kematian. Mereka berharap pemulihan bisa dilakukan cepat bagi mereka yang terluka.
Kementerian itu mengatakan, dalam setiap operasinya Turki selalu menunjukkan “kepekaan penuh terhadap perlindungan warga sipil, infrastruktur, aset sejarah dan budaya, dan lingkungan.”
“Turki siap mengambil setiap langkah untuk mengungkapkan kebenaran,” kata kementerian itu.
Sedangkan Pemerintah Irak mengutuk serangan itu sembari mengatakan "pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Irak," demikian menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri.
"Serangan ini menyebabkan kematian dan cedera warga sipil, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak," kata Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi dalam sebuah pernyataan.
Editor: Iswara N Raditya