Menuju konten utama

Benarkah Menggunakan Masker Bisa Sebabkan Bau Mulut?

Saat masker menutupi hidung dan mulut, konsentrasi bau mulut meningkat

Benarkah Menggunakan Masker Bisa Sebabkan Bau Mulut?
Ilustrasi Bekerja dengan Masker. foto/istockphoto

tirto.id - Saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, memakai masker adalah suatu keharusan sebagai bentuk perlindungan diri.

Namun, apa jadinya jika memakai masker membuat kita tidak nyaman karena bau nafas kita yang tidak sedap.

Kondisi “senjata makan tuan” ini tentu tidak mudah untuk diabaikan. Kebanyakan orang tidak menyadari pada awalnya bahwa nafas mereka tidak sedap, hingga akhirnya saat mereka memakai masker baru menyadarinya karena nafas terperangkap di dalamnya.

“Saat masker menutupi hidung dan mulut, konsentrasi bau mulut meningkat, memungkinkan kita untuk menciumnya,” kata Dr Edwin Chng, direktur medis Parkway Shenton pada Channel News Asia.

Ia menambahkan, jika tanpa masker, bahkan jika seseorang memiliki bau mulut, dia mungkin tidak menyadarinya.

Bau mulut tak sedap atau sering juga disebut dengan istilah halitosis dan akan semakin tercium saat memakai masker karena adanya udara lembab yang bercampur dengan bakteri terperangkap di dalam masker saat pengguna bernafas.

Ada bakteri yang hidup di mulut Anda sepanjang waktu, kata Dr Koh Chu Guan, konsultan senior di National Dental Centre Singapore's Department of Restorative Dentistry, Periodontic Unit.

“Saat kita bernafas, terutama dengan mulut, udara lembab yang dihasilkan oleh bakteri terperangkap di kain masker. Saat tetesannya mengering, mereka meninggalkan bau di kain masker,” ujarnya.

"Kainnya mungkin tidak masalah. Jika bahannya tipis dan keropos, itu mungkin memerangkap lebih sedikit udara dan karenanya, pemakainya mungkin kurang menyadari halitosis," tambah Dr Koh.

Disamping itu, nafas tak sedap biasanya juga terjadi karena mulut yang kering dan diperburuk dengan konsumsi minuman diuretik seperti kopi.

"Mulut yang lebih kering, terutama jika Anda tidak minum cukup air, ini dapat menyebabkan bau mulut," kata Dr Koh.

Namun demikian, memakai masker tidaklah memperparah halitosis, tapi pengguna masker hanya merasakan bau mulut tidak seperti biasanya karena udara yang terperangkap di dalam masker.

Cara mengatasi dan mencegah bau mulut

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi, mengurangi, dan mencegah bau mulut menurut Mayoclinic.

Gosok gigi setelah makan

Siapkan sikat gigi untuk digunakan setelah makan. Sikat menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride setidaknya dua kali sehari, terutama setelah makan.

Pasta gigi dengan khasiat antibakteri telah terbukti dapat mengurangi bau mulut. Pemberisihan yang tepat dapat menghilangkan partikel makanan dan plak dari sela-sela gigi, membantu mengendalikan bau mulut.

Sikat lidah

Lidah mengandung bakteri, jadi menyikat dengan hati-hati dapat mengurangi bau. Orang yang memiliki lidah terlapisi oleh pertumbuhan berlebih bakteri (dari merokok atau mulut kering, misalnya) dapat mengambil manfaat dari penggunaan pengikis lidah. Atau gunakan sikat gigi yang memiliki pembersih lidah.

Membersihkan gigi palsu atau peralatan gigi

Jika memakai kawat gigi atau gigi palsu, bersihkan secara menyeluruh setidaknya sekali sehari atau sesuai petunjuk dokter gigi.

Jika memiliki penahan gigi atau pelindung mulut, bersihkan setiap kali sebelum memasukkannya ke dalam mulut. Dokter gigi dapat merekomendasikan produk pembersih terbaik.

Hindari mulut kering

Agar mulut tetap lembap, hindari tembakau dan minumlah banyak air, namun hindari konsumsi kopi, minuman ringan, atau alkohol, yang dapat menyebabkan mulut lebih kering.

Kunyah permen karet (sebaiknya tanpa gula) untuk merangsang air liur. Untuk mulut kering kronis, dokter gigi atau dokter mungkin meresepkan sediaan air liur buatan atau obat oral yang merangsang aliran air liur.

Pilih makanan

Hindari makanan seperti bawang merah dan bawang putih yang bisa menyebabkan bau mulut. Konsumsi banyak makanan manis juga dikaitkan dengan bau mulut.

Ganti sikat gigi baru

Ganti sikat gigi baru secara teratur. Ganti sikat gigi jika sudah usang, kira-kira setiap tiga sampai empat bulan sekali, dan pilih sikat gigi berbulu lembut.

Periksa gigi

Temui dokter gigi untuk menjalani pemeriksaan gigi secara teratur, dianjurkan untuk melakukannya dua kali setahun.

Baca juga artikel terkait MASKER atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari

Artikel Terkait