tirto.id - Batalnya drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali, yang berlanjut ke gugurnya status Indonesia sebagai tuan rumah gelaran sepak bola tersebut, menyisakan pertanyaan seputar kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan organisasi sepak bola internasional Fédération Internationale de Football Association (FIFA).
Sejumlah spekulasi mengenai kemungkinan sanksi ini juga langsung disampaikan oleh beberapa pihak terkait batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Baru-baru ini, di media sosial Facebook, bahkan muncul isu kalau sanksi dari FIFA terhadap Indonesia sudah diberlakukan. Salah satunya dimunculkan oleh video yang diunggah akun bernama "Siauw May Shawbrother" pada 30 Maret 2023.
"Surat sudah turun!!! 11 Sanksi FIFA untuk Indonesia," begitu tulis keterangan yang ada di dalam video.
Sementara keterangan penyerta video lebih berisikan opini dan reaksi pemilik akun terhadap video.
Hingga Rabu (5/4/2023), video ini sudah diputar sebanyak 939 ribu kali. Terdapat pula 7.700 impresi (likes dan emoticon) serta sekitar 5.100 komentar dari unggahan ini.
Bagaimana faktanya? Benarkah FIFA sudah menjatuhkan sanksi untuk Indonesia terkait pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto menyaksikan keseluruhan video berdurasi 3 menit 31 detik tersebut. Secara garis besar terdapat empat bagian dari video tersebut.
Bagian pertama adalah cuplikan pidato Presiden FIFA Gianni Infantino. Kemudian dilanjutkan dengan informasi soal batalnya drawing Piala Dunia U-20 2023, serta informasi mengenai kemungkinan sanksi yang dijatuhkan untuk Indonesia. Sementara itu, bagian terakhir video berisi komentar dari seorang pengamat sepak bola Tanah Air.
Mengenai komentar Infantino, potongan video tersebut menggunakan terjemahan yang salah. Di video tersebut, terjemahan yang digunakan berbunyi, "Saya ingin seluruh dunia mempertahankan kekuatan dunia ini. Jangan samakan sepakbola dengan kepentingan politik. Saya sangat meminta tolong berhenti. Apabila kalian tidak mengikuti saya, sanksi yang menghampiri kalian (Indonesia)."
Hasil penelusuran reverse image search dari Yandex menunjukkan video asli pidato Infantino adalah ketika dia menyampaikan pesan perdamaian terkait kondisi Rusia-Ukraina tahun 2022 lalu. Sayangnya, video tersebut tidak penuh. Penelusuran lebih lanjut di YouTube mengarahkan Tirto ke versi yang lebih panjang unggahan Sky Sports News.
Melalui proses transkrip dan penerjemahan dari video asli ini, didapatkan kalau apa yang disampaikan Infantino adalah soal pesan perdamaian.
"Kepada semua orang yang memiliki kekuasaan di dunia ini, kepada semua orang yang menduduki posisi politik penting di dunia. Tolong, tolong hentikan konflik dan perang. Silakan. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita. Silakan terlibat dalam dialog bahkan dengan musuh terburuk Anda. Silakan coba untuk datang bersama-sama," begitu kurang lebih terjemahan dari apa yang disampaikan Presiden FIFA.
Jadi tidak ada pernyataan Infantino mengenai sanksi kepada Indonesia sebagaimana yang menjadi narasi utama video.
Lanjut mengenai informasi pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023, ada narator yang menyampaikan informasi mengenai hal ini seraya mengutip anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, yang kala itu menyampaikan hal ini. Informasi ini juga tersedia di situs resmi PSSI.
Bagian selanjutnya soal informasi kemungkinan sanksi yang diterima Indonesia jika batal menjadi tuan rumah. Adapun soal informasi yang disampaikan narator dalam video, dengan jelas disebut "Berikut sembilan sanksi yang terancam diterima Indonesia, sanksi yang bisa diterima (PSSI) jika Piala Dunia U-20 dibatalkan." Kalimat tersebut sekaligus mengindikasikan kalau sanksi masih berupa spekulasi dan belum ada yang secara resmi.
Hasil transkrip dari informasi yang disampaikan narator juga menunjukkan kalau ini informasi yang disampaikan adalah pembacaan berita dari artikel TribunNews. Artikel tersebut juga tidak memuat informasi mengenai sanksi yang sudah dijatuhkan FIFA ke Indonesia. Hanya ada spekulasi terkait sanksi dari FIFA yang akan diberikan ke Indonesia.
Bagian terakhir video, berisikan komentar pengamat sepakbola sekaligus Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, terkait batalnya drawing Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Melalui penelusuran dari kata-kata Akmal Marhali di video, Tirto menemukan bahwa narator membacakan berita dari Okezone. Komentar Akmal berisi kekecewaannya dan harapannya terkait permasalahan terkait Piala Dunia U-20 dan Indonesia.
Kembali, tidak ada informasi apapun mengenai sanksi resmi dari FIFA terkait batalnya drawing ataupun pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah.
Sebagai informasi, per 29 Maret 2023, FIFA sudah mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Namun, sejauh ini belum ada sanksi yang dijatuhkan asosiasi sepak bola seluruh dunia itu kepada Indonesia.
Informasi terakhir dari situs PSSI juga menyebut kalau Ketua Umum PSSI Erick Thohir masih bernegosiasi dengan FIFA untuk menghindari sanksi yang mungkin dijatuhkan.
Di situs resmi FIFA juga belum ada informasi mengenasi sanksi yang dijatuhkan untuk Indonesia terkait hal ini.
Kesimpulan
Informasi mengenai penjatuhan sanksi dari FIFA bagi Indonesia terkait batalnya drawing maupun penyelenggaraanperhelatan Piala Dunia U-20 2023 tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hingga Rabu (5/4/2023), belum ada pengumuman resmi dari FIFA ataupun PSSI mengenai sanksi kepada Indonesia.
Sementara informasi dari video yang beredar di Facebook mengandung cuplikan yang dimanipulasi terjemahannya dan tidak berisikan informasi mengenai sanksi yang sudah akan dijatuhkan untuk Indonesia dari FIFA.
Oleh sebab itu unggahan video Facebook yang menyebut adanya surat FIFA berisikan 11 sanksi untuk Indonesia sudah turun bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Editor: Farida Susanty