tirto.id -
Unilever dituduh melanggar kewajiban kontrak dengan Ben & Jerry's. Gugatan itu menyebutkan Unilever menekan dewan independen Ben & Jerry's melalui ancaman pembubaran, tuntutan hukum terhadap anggota dewan, intimidasi personel hingga penyensoran kebijakan perusahaan es krim tersebut.
"Tekanan ini bertujuan agar Ben & Jerry's tidak menyuarakan dukungan untuk perdamaian dan hak-hak pengungsi secara terbuka," demikian isi gugatan tersebut, sebagaimana dikutip dari AP, Minggu (17/11/2024).
Ben & Jerry's dikenal sebagai pendukung gerakan sosial progresif sejak didirikan pada 1978. Ketegangan dengan Unilever mencuat pada Juli 2021, ketika Ben & Jerry's mengumumkan penghentian penjualan produk mereka di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel. Langkah ini dianggap mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial yang menjadi ciri khas perusahaan.
Namun, setelah diakuisisi Unilever pada tahun 2000, kedua pihak telah sepakat dewan independen Ben & Jerry's tetap bebas mengejar misi sosialnya, termasuk mendukung berbagai gerakan seperti keadilan rasial, aksi iklim, hak-hak LGBTQ, dan reformasi dana kampanye. Meski begitu, Unilever memiliki kontrol akhir atas keputusan keuangan dan operasional perusahaan.
Unilever membantah klaim yang diajukan dalam gugatan tersebut.
"Kami menolak klaim yang dibuat oleh dewan misi sosial Ben & Jerry's dan akan mempertahankan kasus kami dengan sangat kuat," kata Unilever dalam pernyataan resmi.
Pada Juli 2022, Unilever menjual sahamnya di perusahaan es krim Vermont itu kepada pemegang lisensinya di Israel. Hal ini menyebabkan produk Ben & Jerry's dipasarkan dengan label berbahasa Ibrani dan Arab di Yerusalem Timur dan wilayah Tepi Barat.
Upaya Ben & Jerry's untuk menghentikan langkah ini melalui pengadilan tidak berhasil. Walaupun telah menandatangani perjanjian penyelesaian dengan Unilever, yang mewajibkan penghormatan terhadap misi sosial Ben & Jerry's, perusahaan es krim tersebut mengklaim Unilever terus membungkam mereka.
Empat kali Unilever diduga menghalangi Ben & Jerry's menyuarakan dukungan terhadap perdamaian di Gaza, termasuk dalam seruan untuk gencatan senjata permanen.
Unilever juga disebut membungkam Ben & Jerry's saat perusahaan itu berencana mendukung mahasiswa AS yang memprotes perang dan menolak pengiriman bantuan logistik militer AS kepada Israel.
"Dewan independen memulai proses pengadilan ini untuk melindungi misi tiga bagian Ben & Jerry's dari erosi sepihak Unilever dan mencegah tindakan pembungkaman yang terus berulang," demikian pernyataan Ben & Jerry's dalam gugatan tersebut.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Intan Umbari Prihatin