tirto.id - Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi teatrikal untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada anggota DPR terpilih periode 2019-2024 saat unjuk rasa di sekitar Gedung DPR-RI, Selasa (1/10/2019).
Selain tuntutan, aksi teatrikal juga dilakukan untuk mengenang meninggalnya dua mahasiswa akibat demonstrasi, Immawan Randi dan Yusuf Qardawi beberapa waktu lalu.
"Kami tegaskan bahwa aksi kali ini damai, dan ini bukan semata untuk mendesak pembatalan RKUHP atau peraturan perundang-undangan lain. Banyak peristiwa, kami tidak akan pernah menutup mata terhadap kebakaran hutan yang terjadi, atau soal diskriminasi terhadap kawan-kawan kami di Papua, juga pelemahan terhadap pemberantasan korupsi," kata Koordinator Pusat BEM SI, M Nurdiansyah yang memimpin langsung aksi tersebut.
Sekitar pukul 15.45, ribuan mahasiswa berkumpul di bawah fly-over Bendungan Hilir dan menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta dan Darah Juang di depan replika makam kedua mahasiswa tersebut. Tak ketinggalan, mereka mengajak personil Polri dan TNI yang berjaga untuk ikut bernyanyi.
"Bapak polisi dan TNI harus ikut nyanyi, mari kita mengenang bersama," ujar Nurdiansyah.
Usai mengheningkan cipta, Nurdiansyah kemudian berteriak ke arah personil Polri dan TNI yang berjaga, mengimbau agar mereka tidak lagi mengulang insiden kekerasan kepada rakyat Indonesia yang tergerak menyampaikan pendapatnya.
"Bapak-bapak polisi, tolong diingat, yang kalian tembak kemarin itu adalah kami. Kami rakyat Indonesia. Kami yang memakai almamater. Kami generasi muda. Tolong dicamkan, dibayangkan bagaimana seandainya anak bapak-bapak mengalami hal yang sama. Jadi kami ingatkan, jamgan sampai diulangi lagi," kata Nurdiansyah.
Selain miniatur makam Randi dan Yusuf, BEM SI juga menampilkan miniatur makam bertuliskan RIP KPK. Menurut Nurdiansyah makam tersebut adalah simbol gugurnya KPK dalam melawan korupsi.
"Kami memilih turun tanggal 1 karena ini adalah hari pertama DPE baru bekerja. Setelah ini kami akan serahkan miniatur makam ini untuk jadi renungan mereka," tandasnya.
Aksi kemudian ditutup dengan kegiatan memungut sampah bersama, sekitar pukul 16.00 WIB.
Para mahasiswa sendiri sebenarnya sudah tampak berkumpul sejak pukul 11.00 WIB. Selain massa dari BEM SI, di sekitar Gedung DPR juga tampak massa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), tapi mereka melakukan orasi secara terpisah meski jaraknya tidak jauh dari kerumunan BEM SI.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Andrian Pratama Taher