tirto.id - Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengakui partainya memang belum menyumbang dana awal kampanye bagi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kami memang soal logistik jauh dari incumbent. Jadi ya kami modalnya tenaga, keliling untuk membesarkan partai sekaligus mengenalkan capres/cawapres kami," kata Zulkifli, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
Saat ini, kata Zulkifli, partainya juga belum mendapatkan sumbangan dana dari pendonor yang diperbolehkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Alasannya, para elite dan pendonor lebih condong ke partai pendukung petahana.
"Memang capek tetapi itu pilihan yang kami lakukan karena keterbatasan. Ada logistik tapi kami tidak sebesar yang dimiliki sebelah," imbuhnya.
Sebelumnya, Gerindra tak mempersoalkan partai pengusung lainnya belum menyumbang dana kampanye untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Ya kami enggak tahu kondisi masing-masing partai lah. Kami sih enggak akan bebani. Kalau memang ada sumbangan ya, terimakasih," kata Ketua DPP Gerindra, Habiburokhman kepada Tirto, Rabu (24/10/2018).
Lagi pula, kata Habiburokhman, dana sumbangan kampanye dari partai pengusung bukan sebuah hal yang diwajibkan undang-undang pemilu.
Melainkan, kata Habiburokhman, masih ada dua opsi lain yang bisa digunakan, yakni dana dari paslon dan sumbangan lain tidak mengikat.
"Kan soal uang itu situasi sulit sekarang ya. Masing-masing partai juga memiliki masalah untuk memenuhi keuangannya. Apalagi sekarang musim pemilu ya. Kan mereka juga pileg," lanjut Habiburokhman.
Dari draf laporan dana kampanye awal Prabowo-Sandiaga yang kami terima, disebutkan dana masuk awal sebesar Rp31,7 miliar yang bersumber dari sumbangan paslon, perseorangan, gabungan parpol, dan kelompok lainnya.
Namun, dalam rincian gabungan parpol, hanya tertulis sumbangan dari Gerindra sebesar Rp1.389.942.500 atau 4,38% dari keseluruhan dana masuk. Sementara, PKS, PAN dan Demokrat sebagai partai pengusung paslon nomor urut 02 ini belum menyumbang.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yulaika Ramadhani