tirto.id - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengklarifikasi berita dan informasi di media sosial terkait polemik startup Ruangguru dengan program Kartu Prakerja. Menurut Kemenko Perekonomian, meski bentuknya sama-sama video, konten pelatihan yang dimiliki Skill Academy milik Ruangguru lebih baik ketimbang yang ada di Youtube.
“Tidak. Di Youtube itu belajar dari Youtuber. Enggak jelas sumbernya. Enggak jelas valid tidak informasinya. Banyak hoaks,” ucap Kemenko Perekonomian dalam keterangan resmi di situs ekon.go.id dikutip, Rabu (22/4/2020).
Menurut Kemenko Perekonomian video dalam Skill Academy diklaim silabusnya lebih lengkap. Di sisi lain pelatihan yang disediakan juga menyertakan rangkuman, pretest, kuis, self assessment.
“Hingga sertifikat yang pastinya di Youtube tidak ada ini semua. Apabila diperhatikan platform platform lain yang menjadi mitra, to be fair, platform skill academy ini memang sebenarnya paling bagus- baik dari sisi fitur dan kelas-kelas yang ditawarkan,” ucap Kemenko Perekonomian.
Kemenko Perekonomian juga menyatakan pemilihan ruangguru sebagai mitra sudah sesuai aturan yaitu pasal 26 Permenko No. 3 Tahun 2020. Dalam keterangannya, proses pemilihan Ruangguru disebut bukan penunjukan langsung tetapi semata-mata memang terbuka bagi semua platform yang lolos verifkasi.
Dengan demikian, Kemenko Perekonomian membantah bila Ruangguru dipilih karena CEO-nya menjadi stafsus Presiden Jokowi. Di sisi lain Ruangguru juga dipandang siap menjadi mitra.
“Perlu tau juga. Ini istilahnya verifikasi. Bukan seleksi. Jadi mitra mana pun yang lolos verifikasi, semua bisa jadi mitra resmi. Enggak ada menang-menangan penilaian tender, enggak ada maksimum jumlah mitra,” ucap Kemenko Perekonomian.
Poin lain yang juga dibantah terkait kabar dana Rp5,6 triliun dari pemerintah. Kemenko Perekonomian menyatakan ada ratusan ventor lain yang menawarkan kelas melalui 8 platform dan semuanya sama-sama besar. Nantinya alokasi anggaran bakal bergantung pada pilihan peserta kartu Prakerja.
Di samping itu, Kemenko Perekonomian membantah Ruangguru merupakan perusahaan Singapura. Menurut mereka Ruangguru beroperasi dan membayar pajak di Indonesia.
“Lalu yang Singapura apa? Ya Ruang Guru juga punya entitas bisnis di Singapura, Vietnam (namanya Kien Guru), dan Thailand. Ini startup udah go international,” ucap Kemenko Perekonomian.
Reporter Tirto telah menghubungi Project Management Office (PMO) Kartu Prakerja untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas informasi itu tetapi diminta bertanya pada Kemenko Perekonomian.
Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky hanya menjawab, “silahkan hubungi Humas Kemenko.”
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono pun enggan menanggapi siapa yang bertanggung jawab atas informasi yang ditulis oleh lembaganya. “Silahkan ditanyakan semua ke teman-teman di PMO,” ucap Susi dalam pesan singkat, Rabu (22/4/2020).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana