tirto.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menerima 20 aduan dugaan kecurangan Pemilu 2024 selama berlangsungnya proses rekapitulasi hasil perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, usai menghadiri pengumuman hasil Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (20/3/2024).
"Kalau, per-rekapitulasi, antara 20-an ya. Kan, ada catatan khusus kemarin. Ini residunya ada di catatan khusus," kata Bagja di Kantor KPU pada Rabu malam.
Bawaslu saat ini sedang menindaklanjuti belasan laporan dugaan kecurangan Pemilu 2024 itu. Laporan-laporan itu antara lain berkaitan dengan dugaan kecurangan Pemilu DPR RI, DPR provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.
"Kalau di Pilpres, kita lihat lagi apakah kemudian laporan-laporan mengenai pergeseran suara di pilpres. Tapi, api yang sekarang banyak itu di pemilu legislatif dan sedang kita tangani," ucap Bagja.
Lebih lanjut, Bagja meminta pihak-pihak yang keberatan dengan hasil Pemilu 2024 untuk mengajukan permohonan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bawaslu, kata dia, tengah menyiapkan berbagai data penanganan pelanggaran terkait dengan hasil pengawasan pada hari-h, sebelum, dan sesudah pemungutan dan penghitungan suara.
"Kemudian, juga ada penanganan pelanggaran yang berkaitan dengan permasalahan di rekapitulasi kemarin yang kemudian diindikasikan melibatkan penyelenggara. Itu juga kita sedang usut untuk kita telusuri untuk ditindaklanjuti," tutup Bagja.
Sementara itu, KPU sendiri telah mengumumkan hasil Pemilu 2024. Untuk Pilpres, KPU menetapkan pasangan nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebagai pemenang.
Prabowo-Gibran meraih 96.214.691 suara atau setara dengan 58,83 persen. Sementara itu, pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mendapat 40.971.906 suara atau 25,05 persen. Kemudian, pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mendapatkan 27.040.878 suara atau 16,53 persen.
KPU juga telah merampungkan rekapitulasi hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Hasilnya, PDI Perjuangan meraih suara terbanyak pada Pemilu 2024, yakni 20.071.708 suara atau setara 16,22 persen.
Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak lolos ke Senayan karena tak memenuhi ambang batas parlemen 4 persen. Partai yang dinakhodai Muhamad Mardiono itu hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87 persen.
Selain itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin Kaesang Pangarep kembali gagal melenggang ke Senayan.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fadrik Aziz Firdausi