"Ini adalah pemilu terburuk sejak 1955. Pemilu yang diatur oleh minoritas, orang yang mampu, orang pemerintahan, orang-orang yang punya uang," kata JK.
Wakil Sekretaris TPN Ahmad Rofiq menegaskan, hal itu hanya tudingan kosong belaka karena berbagai kecurangan telah tertera di publik melalui media sosial.
Projo menilai narasi kecurangan Pemilu 2024 diembuskan sebagai upaya negosiasi dan lobi politik pihak tertentu untuk bisa masuk pemerintahan selanjutnya.