tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan Fraksi Demokrat di DPR RI tidak akan ikut mengusulkan hak angket kecurangan pemilu.
Alasannya, kata AHY, karena Demokrat melihat pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi menang dan persentase suaranya terlampau jauh dari dua pasangan calon lainnya.
"Tetapi kita lihat dari hasil sementara penghitungan, baik di awal yang dilakukan secara quick count, maupun yang terus bergerak sampai dengan nanti menuju 20 Maret, saya rasa sulit karena jaraknya jauh sekali," kata AHY di Hotel Shangri La, Kamis (7/3/2024).
AHY berpendapat apabila dalam Pilpres 2024 selisih suaranya tipis, maka opsi hak angket layak dipertimbangkan.
"Kalau bedanya tipis sekali mungkin bisa dipertimbangkan dengan kritis lah. Tapi kalau jaraknya jauh seperti ini, marginnya terlalu jauh saya pikir tidak ada urgensinya," kata dia.
Ia menyebut ada pihak yang tidak puas terhadap hasil pemilu, dan itu wajar. Namun dia berharap kepada yang kalah berbesar hati menerimanya.
"Kita semua menghormati proses penghitungan suara yang dilakukan KPU, tentu ada dinamika, ada yang puas, ada yang tidak puas, dan itu sebuah keniscayaan dalam pemilu, dalam demokrasi," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, tiga partai menyatakan akan melakukan hak angket saat pembukaan sidang paripurna pada Selasa (5/3/2024). Tiga partai itu adalah PDIP, PKB dan PKS. Kemudian disusul Nasdem yang menyuarakan hak angket di luar sidang parlemen.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi
