tirto.id - Belakangan ramai orang yang mempertanyakan dan ingin mengetahui mengenai apa itu Alibaba Cloud dan benarakah digunakan KPU di Pemilu 2024?
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui bahwa pihaknya menjalin kerja sama dengan penyedia penyimpanan server dengan perusahaan raksasa asal Cina, Alibaba Cloud.
Hal tersebut terungkap saat persidangan sengketa informasi Badan Hukum LSM Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (Yakin). Dalam sidang sengketa itu, Yakin menjadi pemohon dan KPU sebagai termohon.
Fakta tersebut lalu mendapat kritikan dari berbagai pihak, termasuk Perkumpulan untuk Pemilu Demokrasi (Perludem) yang mempertanyakan alasan mengapa KPU memutuskan untuk menggunakan cloud Alibaba tersebut.
"Pilihan mengapa memilih menggunakan server dari Alibaba itulah yang harus dijelaskan dengan baik oleh KPU," kata peneliti Perludem Nurul Amalia Salabi kepada Tirto, Jumat (15/3/2024).
Menurut Nurul Amalia Salabi, KPU harus menjelaskan alasan dengan didukung oleh ahli teknis, mengenai pertimbangan mereka memilih Alibaba untuk menyimpan data yang sangat penting.
"Kalau perusahaan swasta atau BUMN, sudah banyak yang menggunakan cloud server Alibaba. Nah, KPU, karena mengelola data strategis negara, memang harus menjelaskan mengapa memilih Alibaba untuk menyimpan data pemilu," ucap Nurul.
Masih menyoroti hal tersebut, Pakar telematika Roy Suryo menyarankan KPU untuk membuka perjanjian dengan Alibaba Cloud guna memastikan perlindungan data masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Roy Suryo dalam sidang sengketa informasi dengan agenda mendengar keterangan saksi ahli pemohon di Komisi Informasi Pusat (KIP), Jakarta Pusat, Senin, 18 Maret 2024.
“Dengan Alibaba, harus dibuka, perjanjiannya seperti apa. Dalam perjanjian itulah yang mau dilihat bisa terungkap sejauh mana hak dan kewajiban dari kedua belah pihak,” kata Roy dikutip Antara.
Apa Itu Alibaba Cloud?
Alibaba Cloud, juga dikenal sebagai Aliyun, adalah perusahaan komputasi awan, anak perusahaan Alibaba Group yang didirikan pada tahun 2009.
Alibaba Cloud menyediakan layanan komputasi awan untuk bisnis online dan ekosistem e-commerce Alibaba sendiri. Operasi internasionalnya terdaftar dan berkantor pusat di Singapura.
Alibaba Cloud menawarkan layanan cloud yang tersedia secara pay-as-you-go, dan mencakup komputasi elastis, penyimpanan data, basis data relasional, pemrosesan data besar, perlindungan anti-DDoS, dan jaringan pengiriman konten (CDN).
Layanan-layanan ini memungkinkan perusahaan, pengembang perangkat lunak, dan individu untuk menyimpan data mereka di cloud, mengelola aplikasi dan sumber daya IT, serta mengakses berbagai layanan komputasi tingkat tinggi tanpa perlu membangun dan memelihara infrastruktur sendiri.
Menurut Gartner, perusahaan ini merupakan perusahaan komputasi awan terbesar di Tiongkok, dan di Asia Pasifik. Melansir laman resminya, Alibaba Cloud memiliki 89 zona yang berlokasi strategis di 30 wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.
Operasional data center Alibaba Cloud di Indonesia pertama kali diresmikan pada Maret 2018.
Pada Juni 2017, Alibaba Cloud ditempatkan di kuadran Visioner dalam Gartner's Magic Quadrant untuk infrastruktur awan sebagai layanan, di seluruh dunia.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra