tirto.id - Ratu Wulla, calon legislatif (caleg) Partai NasDem daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) II, dilaporkan mengundurkan diri. Padahal, ia meraih suara terbanyak hingga mengalahkan sejumlah rival, termasuk eks Gubernur NTT.
Surat pengunduran diri Ratu Wulla disampaikan salah satu saksi Partai NasDem kepada August Mellaz, anggota KPU RI, dalam acara "Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional" panel B, Selasa, 12 Maret 2024, di Jakarta.
"Baik, terima kasih untuk saksi dari Partai NasDem. Tentu, suratnya kami terima. Nanti kami akan pelajari sendiri," ucap Mellaz, seperti dikutip Antaranews.
Menurut saksi Partai NasDem, secarik kertas tersebut langsung ditanda tangani Ketua Umum Surya Paloh. Nantinya juga ditembuskan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selain KPU.
Pengunduran diri Ratu Wulla sebagai caleg DPR RI dapil NTT II tentu mengejutkan sejumlah pihak. Berdasarkan rekapitulasi surat suara KPU, ia sebenarnya memimpin dengan jumlah pemilih terbanyak hingga berada di atas eks Gubernur NTT Victor Laiskodat
Profil Ratu Wulla & Alasan Mundur
Ratu Wulla memiliki nama lengkap Ratu Ngadu Bonu Wulla. Ia lahir di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 12 Oktober 1979.
Perempuan berusia 44 tahun itu menjadi caleg DPR RI dari Partai NasDem selama Pemilu 2024. Ia bertarung di dapil NTT II dengan nomor urut 5.
Sementara di dapil dan partai politik yang sama juga terdapat Victor Laiskodat. Victor adalah mantan Gubernur NTT periode 2018–2023. Ia mendapatkan nomor urut 1 selaku caleg Partai NasDem dapil NTT II.
Sebelum tampil sebagai caleg Pemilu 2024, Ratu Wulla merupakan anggota DPR RI periode 2019–2024. Ia berasal dari Fraksi Partai NasDem dan terpilih lewat dapil NTT II.
Selain legislator, lulusan teknik sipil Universitas Mataram ini termasuk seorang pengusaha. Ia tercatat menjadi owner alias pemilik Ratu Salon dan Resto & Cafe Ro'o Luwa.
Posisi Direksi CV Dewi Matahari Sumba juga pernah diemban selain berstatus pimpinan sekaligus pengajar Lembaga Kursus Kecantikan Ratu.
Sejak SMA hingga mengenyam bangku kuliah, Ratu Wulla sangat aktif berorganisasi. Ia pernah dipercaya menjadi Ketua OSIS SMU N 1 Waikabubak dan pengurus BEM Fakultas Teknik Universitas Mataram.
Mantan Wakil Sekretaris Pemuda Pancasila NTB ini kemudian mulai bergabung Partai NasDem sebelum tahun 2014. Bahkan, ia dipercaya menduduki jabatan Wakil Sekretaris DPD Partai NasDem Kab. Sumba Barat Daya (2014 - 2019).
Tak hanya itu, Ratu Wulla juga merupakan Ketua KADIN Kab. Sumba Barat Daya (2015 - 2020) dan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kab. Sumba Barat Daya (2018 - 2021).
Selama Pemilu 2024, perolehan suaran Ratu sebenarnya sangat besar dan tinggal selangkah lagi kembali menduduki kursi DPR RI dari dapil NTT II.
Ratu Ngadu Bonu Wulla meraih 76.331 suara menurut rekapitulasi KPU. Di lain sisi, Victor Laiskodat yang digadang-gadang bakal mewakili NTT dari Partai NasDem justru hanya meraup 65.359 suara.
Pada saat penyerahan surat pengunduran diri, saksi Partai NasDem menyebutkan alasannya adalah kehendak pribadi sang legislator.
"Alasan pengunduran diri sesuai dengan kehendak yang bersangkutan dan di atas meterai. Dan untuk itu karena suratnya ke KPU RI, saya tidak berhak untuk membacakan, dan lampirannya juga ada di dalamnya," ujarnya.
"Dengan demikian perlu kami sampaikan dalam forum terbuka ini bahwa calon anggota legislatif Partai NasDem nomor urut 5 Dapil NTT II menyatakan mengundurkan diri," tambahnya.
Berikut profil singkat Ratu Wulla:
- Nama lengkap: Ratu Ngadu Bonu Wulla
- Lahir: Waikabubak, 12 Oktober 1979
- SDN Waikabubak I (1986 - 1991)
- SMPN II Waikabubak (1991 - 1994)
- SMAN I Waikabubak (1994 - 1997)
- Universitas Mataram S1 Teknik Sipil (1997 - 2002)
- Asesor Akreditasi Lembaga PNFI Bidang Kursus & Kelembagaan (2016)
- Owner Resto & Cafe Ro'o Luwa (2015)
- Pimpinan Lembaga Kursus Kecantikan Ratu (2006)
- Pengajar Lembaga Kursus Kecantikan Ratu (2006)
- Direksi CV Dewi Matahari Sumba (2003-2009)
- Owner Ratu Salon (2003)
- Anggota DPR RI (2019–2024)
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra