tirto.id -
Namun, kotak berwarna oranye yang berhasil ditemukan sekitar pukul 10.05 WIB itu belum lengkap. Ia mengatakan, Basarnas masih melakukan pencarian bagian lainnya menggunakan kapal milik Pertamina yang bisa berhenti di atas arus air.
Menurutnya, anggotanya juga telah menemukan bagian kapal yang lebih besar namun belum bisa terangkat.
"Kapal itu bisa stay di atas air dengan menggunakan muring anchor, itu empat jangkar begitu yang bisa steady, setelah itu kita turun kan ROV, penyelam-penyelam pun bisa dikasih tanda sehingga bisa diarahkan," ujarnya dari KM Baruna, Kamis (1/10/2018).
Terkait bagian black box yang telah ditemukan, Syaugi juga belum bisa memastikan apakah itu merupakan cockpit data recorder atau flight data recorder. Selanjutnya, kaya Syaugi, temuan itu akan diserahkan kepada KNKT untuk diselidiki.
"Di samping itu kita menemukan juga bagian pesawat yang lebih besar dari yang sebelumnya. Itu kelihatan hanya bagian body mungkin kulitnya begitu. Itu panjangnya 1,5 meter lebarnya setengah meter," imbuhnya.
Bagian black box yang ditemukan Basarnas berlokasi sekitar 500 meter dari koordinat jatuhnya black box, yakni 05 48 48 .051 - E 107 07 37 .622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393.
Sinyal black box itu tertangkap oleh transponder USBL BJ I, kemarin, pada kedalaman 32 meter dan dekat dengan pipa pengeboran milik Pertamina.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yulaika Ramadhani