tirto.id - Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter menghantam wilayah Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, setelah terlebih dahulu diguncang gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter, pada Jumat (28/9/2018).
Hal ini disampaikan oleh Ketua Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) M. Syaugi. Ia menuturkan, pihaknya sudah berangkat sekitar pukul 16.30 WIB. Syaugi menegaskan Basarnas di Palu memerlukan waktu tiga jam ke lokasi kejadian.
"Bukan akan lagi. Sudah kami berangkatkan. Sekitar 30 orang dari kantor cabang kami di Palu untuk melakukan pertolongan," jelas Syaugi pada Tirto, hari Jumat (28/9/2018).
Selain itu, Syaugi mengatakan sudah menyiagakan masyarakat yang pernah mendapat pelatihan dari Donggala. Sayang, pada pukul 18.00 WIB komunikasi terputus. Syaugi menambahkan ia juga telah mengirim pasukan melalui jalur laut.
"Kami kirim lagi dua pasukan dengan kapal besar Basarnas. Ada masing-masing 40 dari Basarnas Banjarmasin dan Balikpapan," ucapnya.
Hingga kini, ia belum bisa mengetahui perkembangan terkini di Palu dan Donggala. Syaugi menegaskan bandara sudah ditutup sekitar pukul 18.00 WIB tadi sampai besok malam.
"Kami tadi mau kirim Basarnas di Makassar. Tapi enggak bisa kan bandara sudah ditutup. Dia lewat jalur udara," tambahnya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo