tirto.id - Barang yang harus dibawa saat study tour di antaranya tas ransel, baju ganti, alat mandi, jas hujan dan payung, bekal makanan, obat-obatan, catatan alamat dan nomor orang tua, uang dalam pecahan kecil, hingga jaket. Berapa baju yang mesti disiapkan?
Jumlah baju harus disesuaikan dengan lokasi rentang waktu pelaksanaan dan lokasinya. Jika anak Anda study tour ke Bali, baju yang dibawa mesti dilebihkan guna mengantisipasi kemungkinan mereka bermain di pantai.
Jika sang buah hati mengikuti study tour ke Surabaya, Jogja, Bandung, atau Jakarta, baju yang dibawa cukup pakaian ganti. Jumlahnya bisa dihitung dengan perkiraan anak Anda ganti baju sehari dua kali. Maka, para ibu tinggal mengalikannya dengan rentang waktu pelaksanaan widyawisata tersebut.
Selain baju, yang tidak kalah penting adalah bekal makanan. Sekolah, terutama SMP dan SMA, biasanya menyediakan paket makanan jika widyawisata dilaksanakan beberapa hari. Namun, bekal makanan yang dibawa bisa menjadi alternatif apabila pada awal keberangkatan nasi kotak dari sekolah belum ada.
Bekal yang perlu ibu siapkan tidak perlu terlalu banyak. Cukup bawakan bekal makanan untuk dimakan saat awal keberangkatan. Selebihnya, para ibu bisa membawakan makanan ringan untuk mereka.
Jas hujan dan payung juga penting dibawa saat study tour. Terlebih, seiring waktu, cuaca di beberapa wilayah cenderung tidak menentu. Maka, membawakan anak Anda jas hujan dan payung bisa berguna ketika suatu saat terjadi hujan di lokasi study tour.
Seluruh perlengkapan study tour tersebut mesti ditata dengan benar dalam tas ransel. Untuk memudahkan, sebaiknya tempatkan barang-barang penting seperti jas hujan dan obat-obatan di lokasi yang mudah diambil.
Saat liburan, para orang tua mesti menyiapkan berbagai perlengkapan dengan tepat. Tujuannya adalah agar anak Anda bisa mengikuti study tour dengan tenang sehingga kegiatannya berjalan lancar.
List Barang Bawaan Study Tour
List barang bawaan study tour bisa ditulis terlebih dahulu oleh para orang tua bersama anaknya. Hal ini untuk memudahkan ketika hendak menyiapkan perlengkapan-perlengkapan itu.
Para orang tua sebaiknya menyiapkan keperluan study tour anak beberapa hari sebelum keberangkatan. Itu untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang terlupa.
Barang bawaan untuk widyawisataharus disesuaikan dengan jenis kegiatan, lokasi, dan kurun waktunya. Study tour anak SMP dan SMA biasanya memakan waktu beberapa hari, dengan lokasi yang cukup jauh. Sementara itu, rekreasi anak TK dan SD biasanya tidak sampai berhari-hari.
Para orang tua mesti cermat saat menyiapkan perlengkapan study tour. Jika sang anak sudah menginjak usia SMP atau SMA, Anda bisa berdiskusi dengan mereka terkait hal-hal yang perlu dibawa.
Simak beberapa barang yang harus dibawa saat study tour:
- Tas ransel
- Tas kecil
- Baju ganti
- Alat mandi
- Jas hujan dan payung
- Bekal makanan dan minuman
- Obat-obatan
- Krim anti-nyamuk
- Jaket
- Tas kresek
- Catatan alamat rumah
- Powerbank
- Krim anti-panas matahari (sunscreen)
- Penyanitasi tangan (hand sanitizer)
- Perlengkapan dandan
- Bantal leher
- Uang saku
- Peralatan ibadah
- Makanan ringan
- Alat komunikasi
Tips Menyiapkan Perlengkapan Study Tour SD, SMP, dan SMA
List barang bawaan menjadi hal penting yang harus dilakukan menjelang pelaksanaan metode pembelajaran tersebut. List barang bawaan dapat disiapkan orang tua maupun peserta didik guna menunjang segala kebutuhan selama mengikuti study tour. Berikut ini list barang bawaan mengikuti study tour:
1. Tas Ransel
Tas ransel merupakan unsur pertama yang harus adalah dalam barang bawaan study tour. Tas ransel berperan sebagai tempat penyimpanan berbagai barang yang akan dibawa widyawisata. Tas ransel seyogyanya tidak terlalu besar maupun kecil, tetapi disesuaikan dengan jumlah barang bawaan yang diperlukan.
Penataannya juga mesti diperhatikan. Usahakan untuk menaruh barang-barang penting di tempat yang terjangkau. Di antaranya seperti jaket, jas hujan, payung, dan obat-obatan. Hal ini untuk memudahkan anak Anda jika suatu saat membutuhkannya.
2. Tas Kecil
Selain tas besar, para orang tua bisa menyiapkan tas kecil untuk sang anak. Tas ini bisa dipakai untuk menyimpan uang saku, dompet, obat-obatan, kacamata, dan barang-barang kecil lainnya yang dibutuhkan sewaktu-waktu.
3. Baju Ganti
Baju ganti harus dibawa peserta didik dalam mengikuti study tour, terlebih apabila pembelajaran tersebut dilakukan lebih dari sehari. Pakaian ganti dibagi menjadi beberapa jenis seperti pakaian formal untuk kunjungan, kaos biasa untuk bersantai, hingga pakaian dalam.
Mengganti pakaian selama mengikuti study tour akan membuat peserta didik rileks. Terlebih tidak menimbulkan bau-bau yang mengganggu ketertiban teman.
Jumlah baju ganti yang dibawa dapat disesuaikan dengan hari pelaksanaan study tour. Sebagai contoh, apabila study tour dilaksanakan 2 hari, dapat membawa 1-2 pakaian.
4. Alat Mandi
Mengikuti study tour memungkinkan kita terpapar debu hingga polusi secara langsung dari lingkungan. Maka dari itu, diperlukan sampo, sikat gigi, hingga pasta gigi untuk mandi. Badan yang bersih serta wangi akan membuat study tour lebih nyaman bagi diri sendiri maupun orang lain. Bawa alat mandi sesuai kebutuhan.
5. Jas Hujan atau Payung
Di Indonesia, cuaca menjadi perkara yang tidak dapat diprediksikan. Peserta didik dapat membawa jas hujan atau payung ketika mengikuti study tour. Jas hujan atau payung akan membantu apabila terjadi hujan maupun terik matahari yang berlebih.
6. Bekal Makanan dan Minuman
Membawa bekal makanan dan dan minuman sebaiknya tetap dilakukan kendati panitia penyelenggara telah menyediakan. Apabila makanan besar telah disiapkan panitia, peserta didik dapat membawa makanan ringan dan air minum. Usahakan membawa makanan yang tidak berlebihan.
7. Obat-obatan
Barang bawaan yang tidak kalah penting dalam mengikuti study tour adalah obat-obatan. Kendati panitia penyelenggara biasanya telah menyiapkan obat-obatan ringan. Namun bagi mereka yang memiliki keluhan khusus, sebaiknya membawa obat pribadi demi keamanan dan kesehatan.
8. Catatan Alamat dan Nomor Orang Tua
Berbagai kejadian dapat terjadi selama study tour, kendati semua peserta tentu menginginkan pelaksanaan yang lancar. Catatan penting seperti alamat dan nomor orang tua dapat disiapkan untuk menanggulangi segala hal di luar perkiraan sewaktu-waktu dibutuhkan.
9. Krim Anti Nyamuk
Peserta tidak akan mengetahui bahaya atau ancaman yang mengancam di tempat study tour. Di Indonesia, bahaya nyamuk seperti harus diantisipasi dengan krim terlebih ketika mendatangi lingkungan baru.
10. Jaket
Jaket menjadi perlengkapan penting yang harus dibawa anak selama mengikuti study tour. Tidak jarang beberapa bus memiliki AC yang begitu dingin. Bagi beberapa anak yang tidak terbiasa tentu menjadi permasalahan. Maka dari itu, membawa jaket bersifat penting untuk menjaga kenyaman.
11. Tas Kresek
Peserta didik sebaiknya membawa tas kresek. Tas kresek memiliki banyak peran seperti mengumpulkan sampah di dalam bus, membawa baju kotor, membawa oleh-oleh, antisipasi muntah, dan sebagainya.
12. Alat komunikasi
Jangan lupa untuk membawakan anak Anda telepon genggam saat mereka hendak mengikuti study tour. Gawai utamanya berfungsi sebagai alat komunikasi. Misalnya, mengabari setiap waktu kepada orang tua saat berada di lokasi widyawisata.
13. Powerbank
Peranti ini bisa menjadi alternatif bagi anak Anda jika suatu ketika daya baterai gawainya habis di tengah lokasi wisata yang jauh dari stop kontak. Powerbank akan sangat berguna dalam kondisi itu, terlebih jika kebetulan mereka ingin memberi kabar kepada orang tua di rumah atau hendak mengabadikan momen.
14. Makanan ringan
Para orang tua bisa membawakan bekal makanan untuk anak. Hal itu guna mengantisipasi kalau nasi kotak yang biasanya disediakan panitia penyelenggara belum tersedia.
Selain itu, makanan ringan juga penting. Setidaknya itu bisa menemani mereka di perjalanan, baik saat berangkat maupun pulang. Anda bisa memberikan mereka keripik, wafer, dan sebagainya.
15. Uang Saku
Yang tidak kalah penting tentu uang saku. Meskipun makanan berupa nasi kotak telah disediakan panitia, makanan ringan dan minuman sudah Anda bawakan, uang sangu tetap harus diberikan. Selain untuk kebutuhan kesenangan, misalnya, membeli oleh-oleh, uang saku juga dibutuhkan untuk mengantisipasi keadaan mendesak. Jumlahnya bisa Anda sesuaikan dengan lokasi study tour dan rentang waktu pelaksanaannya.
16. Peralatan ibadah
Peralatan ibadah harus Anda siapkan untuk anak, terutama untuk muslim. Jika anak Anda study tour ke Bali, misalnya, bawakan alat ibadah yang diperlukan seperti mukenah (untuk perempuan), sarung (untuk laki-laki), dan sajadah.
17. Bantal leher
Bantal leher sangat berguna untuk anak Anda, terutama jika perjalanan widyawisata ditempuh menggunakan bus. Jika demikian, waktu perjalanan biasanya cukup lama, bisa setengah hari lebih.
Untuk itu, bantal leher bisa digunakan oleh anak Anda selama tidur di bus. Itu akan membuat mereka lebih nyaman dibanding tanpa bantal sama sekali.
18. Penyanitasi tangan
Saat widyawisata, anak Anda tentu akan lebih sering bertemu orang atau pergi ke tempat asing. Untuk menjaga kebersihan tangan, Anda bisa memberikannya penyanitasi tangan. Meskipun Covid-19 sudah mereda, tidak ada salahnya mengantisipasi untuk kebaikan sang anak.
19. Perlengkapan dandan
Saat widyawisata, terutama bagi anak usia SMP dan SMA, merawat tubuh sangat menjadi sesuatu penting. Terlebih, di era sekarang, anak-anak seringkali pergi study tour dengan tujuan memburu foto-foto yang bagus untuk diabadikan. Perlengkapan dandan tidak hanya berlaku untuk perempuan, melainkan juga laki-laki, meskipun hanya sekadar sisir dan krim penata rambut, misalnya.
20. Krim anti-sinar matahari
Barang ini sangat penting bagi anak Anda untuk melindungi kulitnya dari sinar UV paparan matahari. Selain untuk menjaga warna alias pigmen, krim ini berguna bagi kesehatan kulit.
Manfaat Study Tour bagi Siswa
Proses pembelajaran peserta didik tidak selamanya berada di dalam kelas. Bisa dilakukan di luar kelas selagi tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip pendidikan.
Study tour bisa menjadi salah satu opsi bagi guru untuk membuat para siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran selama setahun penuh di kelas. Biasanya, widyawisata dilaksanakan selama liburan sekolah.
Study tour merupakan metode pembelajaran dengan mengajak peserta didik ke suatu tempat. Tina Oktaviana, dalam jurnal berjudul "Pengaruh Metode widyawisata Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (2018)", menuliskan beberapa tempat yang dapat dijadikan lokasi study tour seperti museum, peternakan, tempat sejarah, ataupun tempat lain yang dapat digunakan untuk mempelajari sesuatu secara langsung.
Dari tempat-tempat study tour itu, harapannya peserta didik mampu meningkatkan minat dalam pembelajaran dengan melihat sumber pemahaman dan wawasan dari luar kelas. Dikutip dari buku Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif (2016) tulisan Zainal Aqib dan Ali Murtadlo, manfaat study tour bagi peserta didik sebagai berikut:
- Peserta didik dapat melihat secara spontan kehidupan hewan di kebun binatang.
- Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan, mengamati, mencatat, menarik kesimpulan, dan menjawab pertanyaan atau bertanya secara langsung tentang hal yang tidak dipahami.
- Program widyawisata memiliki prinsip pedagogis terkini yang menggunakan lingkungan nyata dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
- Menjadikan apa yang dipelajari di lingkungan sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan masyarakat.
- Pembelajaran disertai dengan program study tour dapat memotivasi kreativitas peserta didik.
- Study tour dapat menambah bahan pembelajaran yang lebih banyak, lebih dalam, dan lebih mutakhir.
- Peserta didik memperoleh pengalaman yang aktual.
- Pengetahuan siswa terintegrasi.
- Study tour menjadi media hiburan yang menyenangkan serta dapat memotivasi peserta didik untuk lebih giat dalam pembelajaran di kelas.
- Menciptakan pemikiran yang lebih dalam intuitif.
Editor: Fadli Nasrudin