Menuju konten utama

Bappebti Ungkap Penyebab Molornya Peluncuran Bursa CPO

Kementerian Perdagangan menuturkan alasan molornya peluncuran karena adanya kasus korupsi CPO yang membuat pihaknya harus berhati-hati.

Bappebti Ungkap Penyebab Molornya Peluncuran Bursa CPO
Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko memberikan keterangan pers kepada awak Media mengenai peluncuran bursa CPO dikarenakan adanya kehati-hatian, Jakarta, Kamis (3/8/2023). tirto.id/Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Pemerintah menunda untuk meluncurkan bursa berjangka minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) pada Juni 2023. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan menuturkan alasan molornya peluncuran karena adanya kasus korupsi CPO sehingga perlu kehati-hatian.

"Terus terang, berita-berita belakangan ini teman-teman publik terkait dengan CPO kemarin di kejaksaan itu membuat kami harus lebih hati-hati. Bukan takut, tapi harus lebih hati-hati dan sekali lagi saya menekankan tujuan utama kenapa CPO kita masukkan ke bursa, supaya Indonesia memiliki price reference CPO tersendiri," kata Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko, Kamis (3/8/2023).

Dia menjelaskan Biro Hukum Kemendag telah menyelesaikan telaah hukum rancangan Permendag. Rencananya, kata Didid pihaknya akan memulai pertemuan dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga untuk memfinalisasi aturan tersebut sebelum diharmonisasi oleh Kemenkumham.

Lebih lanjut, dia menjelaskan kehadiran bursa CPO bertujuan agar tanah air sebagai produsen CPO terbesar di dunia memiliki referensi harga acuan CPO sendiri. Tidak bergantung pada bursa CPO Malaysia maupun Belanda.

"Jadi kami, tentu akan berkolaborasi dengan bursa-bursa yang ada. Setidaknya, kami juga akan mempelajari bursa malaysia berhasil itu karena ini, Rotterdam berhasil karena ini," ungkapnya.

Kemudian, dia menjelaskan bursa CPO akan menyasar pada keseluruhan aspek dari industri CPO, baik dari sisi hulu maupun hilir. Lalu sisi hilir bursa ini bakal menjadi harga acuan dalam pengenaan pajak ekspor dan harga patokan ekspor CPO. Dia tidak menampik aturan ini bakal membuat tanah air memiliki daya tawar. Sementara itu, dia mengakui bursa CPO bukan tidak ingin mematikan bursa CPO Malaysia.

"Indonesia dengan Malaysia ini sekarang spontan sama-sama memperjuangkan CPO di Uni Eropa. Sehingga, posisinya kita tidak bertentangan dengan bursa Malaysia, tapi justru kita sama-sama memperjuangkan CPO ya. Kita sama-sama bersinergi memperjuangkan CPO," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait BURSA SAWIT atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin