tirto.id - Direktur Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Yugieandy Tirta Saputra mengungkapkan perbedaan dari Bursa saham dan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit. Yugieandy menyebut, perbedaan keduanya terletak pada jenis unit yang diperdagangkan.
"Bursa saham itu yang diperdagangkan beda, yang satu saham, yang satu komoditi [CPO]. Komoditi ini kontraknya, kontrak fisik, penyerahan fisik, jadi harus ada delivery, makanya tadi ada tangki atau enggak," ucap Yugieandy di Kantor ICDX, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
"Makanya tadi kalau enggak punya tangki gimana, ini kan jelas-jelas kontrak fisik, anda beli fisik, kalau anda nggak punya tangki bagaimana? tandanya tidak bisa membeli. Kalau misalnya anda penjual sebagai punya barang kalau enggak punya barang bagaimana anda masuk ke dalam bursa," lanjut Yugieandy.
Sedangkan bursa saham, secara metode bisa dikatakan sebagai running trade atau menjalankan perdagangan. Sebab, dalam transaksi menjalankan perdagangan seringkali akan menemukan kecocokan.
"Sekarang beda lagi, kalau di saham kita memang trading-nya itu running trade, running trade setiap kali orang bid ada over setiap waktu bisa match," kata Yugieandy.
Selain itu, Yugieandy juga membeberkan perbedaan komoditi dengan yang lainnya. Komoditi sendiri mempunyai kemiripan dengan lelang.
"Nah kalau komoditi itu berbeda sifatnya seperti lelang gitu, jadi ada berapa banyak yang masukin, berapa banyak yang masukin penjualan pembelian berapa, nanti di akhir periode itu akan dihitung harganya berapa," kata Yugieandy.
Perdagangan komoditi tidak bisa dilihat dalam beberapa detik, dan perlu di lihat melalui satu sesi transaksi komoditi.
"Jadi enggak mungkin kalau kita melihat itu misalnya detik ini berapa detik berikutnya berapa, jadi kita mau melihat satu sesi ini berapa dilihat dari pada harga di mana match-nya paling besar dan unmatch sedikit," ujar Yugieandy.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang