tirto.id - Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Indra Wijayanto, mengatakan pemerintah telah menyediakan pasokan daging sapi dan kerbau sebanyak 224 ribu ton menjelang Iduladha. Pasokan itu salah satunya berasal dari stok daging sapi sisa impor, yang menurut data Aplikasi Simrek Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) masih sebanyak 32 ribu ton pada akhir Mei 2024.
Kemudian, produksi sapi lokal Juni direncanakan sekitar 135,7 ribu ton. Ditambah lagi ada rencana pemotongan sapi atau kerbau bakalan impor Juni sebesar 6,4 ribu ton, serta rencana impor daging sapi Juni sebanyak 50 ribu ton.
“Sehingga ketersediaan di bulan Juni sebesar 224 ribu ton,” kata Indra, saat dihubungi Tirto, Kamis (30/5/2024).
Jika dibandingkan dengan kebutuhan daging sapi atau kerbau di Juni yang sebesar 192 ribu ton, pasokan daging tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan di periode Iduladha. Apalagi, dengan masih adanya stok daging di Juni yang sebesar 32 ribu ton.
Sementara itu, belum lama ini Bapanas baru saja mengucurkan daging sapi impor sebanyak 46,23 ribu ton, dari total rencana impor yang disetujui sebesar 141,14 ribu ton. Sedangkan berdasar data Neraca Komoditas (NK) 2024 impor daging sapi direncanakan sebanyak 145,15 ribu ton.
“Tapi impor sapi hidup Juni baru bisa dipotong bulan Oktober,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, menurut Indra, impor yang dilakukan menjelang Iduladha dilakukan menggunakan skema Neraca Komoditas, yang perencanaannya sudah dihitung sejak akhir 2023. Sehingga, setiap bulan akan selalu ada impor yang masuk, baik dalam bentuk karkas (potongan ternak) atau sapi bakalan.
“Kalau untuk korban kan harus dipotong pada hari tasrik, kalau pakai sapi hidup impor adalah yang sudah diimpor dari bulan Februari, karena harus digemukan dulu selama tiga sampai dengan 4 bulan,” jelas Indra.
Dengan demikian, untuk impor sapi hidup yang masuk di Juni baru bisa dipotong pada Oktober 2024. Begitupun dengan impor sapi hidup di Oktober, baru bisa dipotong di Februari tahun depan.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang