tirto.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjamin bahwa stok kedelai di dalam negeri masih aman hingga akhir tahun atau 1,5 bulan ke depan. Pernyataan tersebut sekaligus meluruskan sebelumnya telah menyebut stok kedelai diperkirakan hanya cukup untuk tujuh hari ke depan.
Dia menuturkan tujuh hari tersebut dihitung setelah bulan November 2022. Karena berdasarkan Neraca Pangan Nasional, sampai akhir November 2022, stok kedelai di dalam negeri masih surplus 54.983 ton.
"Dengan basis stok tujuh hari setelah akhir November tersebut. Stok kedelai cukup hingga 1,5 bulan ke depan. Masyarakat diminta tidak khawatir dengan ketersediaan kedelai di pasaran," kata Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).
Sebelumnya Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Astawa, mewaspadai pasokan pangan di tengah tantangan resesi global dan potensi krisis pangan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah stok kedelai.
Stok kedelai diperkirakan hanya cukup untuk tujuh hari ke depan, sehingga perlu diperhatikan penambahan pasoknya terutama bagi perajin tahu dan tempe. Selanjutnya, ketersediaan beras di Indonesia masih cukup sampai 88 hari ke depan.
Kemudian pasokan jagung masih cukup untuk 52 hari ke depan, sementara bawang merah 39 hari. Lalu stok cabai besar aman untuk 12 hari, daging lembu 82 hari, daging ayam ras 62 hari, gula konsumsi 149 hari, dan minyak goreng 77 hari.
"Kita wajib waspada, kita tidak boleh terpaku pada peribahasa seolah daerah kita ini subur, padahal kondisi riil di lapangan ada daerah yang surplus, dan ada daerah yang defisit. Ini menjadi peran kita bersama,” katanya dalam Peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Selatan dikutip Antara, Jakarta, Senin (24/10/2022).
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin