Menuju konten utama

Bantah Demokrat, Junimart Sebut PDIP-Jokowi Tak Mungkin Merenggang

Politikus PDIP Junimart Girsang membantah tudingan Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik. Ia menegaskan hubungan PDIP dengan Jokowi tidak mungkin merenggang.

Bantah Demokrat, Junimart Sebut PDIP-Jokowi Tak Mungkin Merenggang
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika meresmikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi PT Kalbio Global Medika yang merupakan anak usaha dari PT Kalbe Farma, di Cikarang, Selasa (27/2/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Politikus PDIP, Junimart Girsang membantah pernyataan Wasekjen Demokrat, Rachland Nashidik yang menyatakan hubungan partai berlambang banteng itu tak harmonis dengan Presiden Joko Widodo.

"Pak Jokowi itu kader klotokan," kata Junimart, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/3/2018).

Menurut Junimart, Jokowi telah menyatakan diri sebagai kader PDIP dan semua politikus di negeri ini sudah memaklumi hal itu. Sehingga, menurut dia, pernyataan Rachlan tidak mendasar.

"Tidak mungkin PDIP merenggang dengan kader sendiri," kata Junimart.

Selain itu, Junimart menambahkan, PDIP tidak pernah membatasi Jokowi melakukan komunikasi politik dengan siapapun dan partai apa pun, termasuk Demokrat.

Karena, menurut Junimart, sebagai negarawan Jokowi mesti menjalin hubungan baik dengan semua elemen, bukan hanya dengan PDIP.

Akan tetapi, dalam hal pemilihan koalisi dan calon wakil presiden (cawapres), menurut Junimart, Jokowi harus mengikuti sistem partai dan memberitahukan semua keputusannya kepada PDIP.

"Kenapa? Karena kami partai pengusung, bukan pendukung. Nah harus dipahami itu," kata Junimart.

Sebelumnya, Rachland Nashidik menyatakan indikasi ketidakharmonisan itu terlihat dari pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto terkait kasus korupsi E-KTP.

Rachland menilai pernyataan Hasto, yang menyebut kasus korupsi E-KTP sebagai kesalahan rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membela Puan Maharani dan Pramono Anung. Pernyataan Hasto itu keluar usai Setya Novanto menuding Puan dan Pramono menerima dana e-KTP.

Menurut Rachland, Hasto juga terindikasi tidak suka dengan kemesraan Demokrat dan Jokowi.

"Kami memandang serangan Hasto pada Partai kami yang sering dan selalu tanpa alasan sesungguhnya merefleksikan konflik internal PDIP, yakni antara DPP PDIP dengan Presiden Jokowi," kata Rachlan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tirto, pada hari ini.

Rachland mengklaim saat ini Demokrat dengan Jokowi sedang dalam posisi berhubungan baik. Terbukti dengan kehadiran Jokowi di Rapimnas Demokrat beberapa waktu lalu. Saat Rapimnas Demokrat itu, Jokowi sempat menyatakan dirinya juga merupakan seorang demokrat. Jokowi juga saling melempar pujian dengan SBY.

"Pada pokoknya, Partai Demokrat membuka diri pada semua pihak yang memiliki tujuan sama, yakni demokrasi yang produktif dan bermartabat," kata Rachland.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom