Menuju konten utama

Bank Dunia Siap Kucurkan 1 Miliar Dolar AS untuk Sulteng dan Lombok

Pemerintah diminta untuk membuat perencanaan yang rinci untuk memastikan rekonstruksi bertahan baik.Ban

Bank Dunia Siap Kucurkan 1 Miliar Dolar AS untuk Sulteng dan Lombok
Relawan dan warga bergotong royong menarik tambang ketika melakukan evakuasi korban di Wani I, Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (9/10/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Bank Dunia mengumumkan kesediaannya untuk memberikan bantuan sebesar 1 miliar dolar AS kepada Indonesia. Dana bantuan itu akan digunakan untuk pemulihan sejumlah daerah yang terkena dampak bencana alam di Sulawesi Tengah dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Saat memasuki tahap konstruksi, Bank Dunia menawarkan bantuan dana hingga 1 miliar dolar AS yang merupakan dukungan komprehensif serta tersedia untuk Indonesia,” kata CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10/2018).

Kristalina menyebutkan pendanaan tersebut akan diawali dengan gelontoran bantuan sebesar 5 juta dolar AS untuk bantuan teknis. Dari dana awal tersebut, Bank Dunia berharap pemerintah Indonesia bisa melakukan perencanaan yang rinci guna memastikan proses rekonstruksi yang bertahan baik serta berbasis pada masyarakat.

Paket bantuan sebesar 1 miliar dolar AS itu telah diusulkan agar dapat mencakup program pemulihan darurat baru yang mandiri.

Sejumlah pembangunan yang akan dilakukan ialah fasilitas publik dan juga aset infrastruktur penting, seperti rumah sakit, sekolah, jembatan, jalan raya, maupun pengolahan air bersih. Bantuan dari Bank Dunia pun direncanakan dapat memperkuat sistem pemantauan dan peringatan dini, serta mendorong pembiayaan rekonstruksi pemukiman maupun layanan di tingkat lingkungan.

Mengacu pada pernyataan resmi dari Bank Dunia, kebutuhan untuk memperbaiki kerusakan awal diperkirakan mencapai Rp8,07 triliun. Angka tersebut muncul setelah adanya penghitungan pada distribusi kerusakan secara geospasial dan perkiraan biaya infrastruktur, serta properti perumahan dan non-perumahan yang terkena dampak tsunami di Sulawesi Tengah.

Adapun rincian dari perkiraan kerugian fisik tersebut adalah sekitar Rp2,75 triliun untuk perumahan, Rp2,82 triliun untuk sektor non-perumahan, dan untuk infrastruktur sebesar Rp2,5 triliun. Kendati demikian, laporan yang diterima Bank Dunia itu belum memperhitungkan hilangnya nyawa, lahan, maupun gangguan terhadap perekonomian akibat pekerjaan yang hilang.

Masih dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai bantuan Bank Dunia tersebut sejalan dengan prioritas utama pemerintah. Untuk saat ini, pemerintah memang berkeinginan untuk memulihkan kehidupan dan mata pencaharian masyarakat yang terdampak bencana alam.

“Pemerintah Indonesia ingin memperkuat ketahanan terhadap bencana alam dan kami menyambut kemitraan yang terus berlanjut ini,” ungkap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN IMF atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti