tirto.id - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menetapkan status tanggap darurat banjir mulai Jumat (15/1/2020).
Sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan juga dinaikkan status dari siaga ke tanggap darurat yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kota Banjarbaru. Masa tanggap darurat berlaku selama tujuh hari.
Kabupaten Banjar dan Tanah Laut telah menetapkan tanggap darurat tiga hari lalu. Hingga saat ini masih ada sekitar 200 rumah terendam banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebut jumlah warga terdampak di Kabupaten Tanah Laut lebih mencapai 21.990 jiwa. Jumlah warga terdampak dihitung sejak banjir terjadi 3-15 Januari.
"BPBD Kabupaten Tanah Laut juga menginformasikan akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin terputus akibat banjir. Saat ini tim gabungan bergotong royong dalam melakukan penanganan bencana yang terjadi," kata Jati kepada wartawan, Jumat (15/1).
Dua hari terakhir banjir merendam ribuan rumah dan memutus sebagian akses truk pengangkut logistik ke Banjarmasin, pusat provinsi.
Selama tanggap darurat, pemerintah daerah membuat dapur umum dan posko di setiap kecamatan yang menjadi lokasi pengungsian warga.
Pemerintah mulai memperbaiki kerusakan akibat banjir. Satu jembatan di jalan nasional Trans Kalimantan yang rusak telah diperbaiki sehari kemudian. Namun, hanya untuk kendaraan roda empat, sedangkan truk pengangkut logistik dan bahan bakar belum bisa melintasi jembatan penghubung ibu kota provinsi dengan daerah sekitar.
Banjir parah awal tahun ini di Kalimantan Selatan disebut kali pertama terjadi. Daerah terkena banjir pun merata dan mengenai wilayah vital seperti jalan menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor. Pemicu banjir sejauh ini karena curah hujan tinggi. Pada Kamis (14/1) dilaporkan hujan terjadi selama 12 jam.