tirto.id - Sebanyak 1.492 jiwa warga Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dievakuasi dari rumahnya karena terendam banjir, Kamis (14/1/2021).
"Pengungsi sudah ada 250 orang lebih, dan saat ini tahap evakuasi masih terus berlanjut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, Said Abdul Nasir, di Tapin, dikutip dari Antara.
Warga Tapin dievakuasi ke Musholla Faturrahman dan rumah warga setempat yang diperkirakan masih aman dari banjir.
"Saat ini, ketinggian air berkisar 150 cm, dan belum ada laporan korban jiwa," kata Said Abdul Nasir.
Sementara itu Kapolres Tapin, AKBP Pipit Subiyanto mengatakan tim gabungan TNI, Polri, pemerintah daerah dan sukarelawan fokus untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.
"Tim gabungan tengah melakukan pendataan korban terdampak banjir, mengevakuasi korban, mendirikan dapur umum, membagikan makanan dan pakaian serta menyedikan tempat pengungsian," katanya.
"Debit air sedikit turun, semoga tidak terjadi hujan dengan intensitas tinggi," tambah Kasi Intel Kodim 1010 Rantau, Kapten (Inf) Waloyo.
13 Desa di Balangan Terendam Banjir
Sebanyak 13 desa di Kecamatan Tebing Tinggi dan Awayan Kabupaten Balangan terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi di daerah tersebut, dalam beberapa hari terakhir.
Kepala BPBD Balangan, Alive Yoesfah Love melalui Kasi Kedaruratan Muhammad Syuhada di Paringin, mengatakan berdasarkan banjir yang terjadi di dua kecamatan tersebut, merendam sekitar 1.154 rumah warga.
"Untuk Kecamatan Tebing Tinggi ada tujuh desa yang terendam, sedangkan di Kecamatan Awayan ada enam desa," katanya, dikutip dari Antara.
Desa di Kecamatan Tebing Tinggi yang terdampak banjir di antaranya Desa Mayanau, Desa Gunung batu, Desa Sungsum, Desa Ju'uh, Desa Simpang Bumbu'an, dan Desa Tebing tinggi dengan total sebanyak 622 rumah.
Sedangkan di Kecamatan Awayan, dari 532 buah rumah yang terdampak banjir di antaranya di Desa Putat Basiun, Desa Pasar Awayan, Desa Badalungga, Desa Badalungga Hilir, Desa Pulantan, dan Desa Muara jaya.
Syuhada menjelaskan penyebab banjir sendiri dikarenakan curah hujan yang tinggi di daerah pegunungan, sehingga membuat meluapnya air sungai yang ada di daerah pegunungan di Kecamatan Tebing Tinggi tersebut.
Sekitar pukul 06:45 WITA air sudah menggenangi jalan, rumah warga, tempat ibadah serta sekolah yang ada di sekitar pinggiran sungai. Informasi sementara ketinggian banjir tersebut mulai dari 50cm hingga mencapai satu meter.
Jalan Nasional Putus
Selain itu, banjir Kalsel menyebabkan ruas jalan nasional di Provinsi Kalimantan Selatan yang menghubungkan antarkabupaten dan kota putus diterjang banjir setelah oprit jembatan di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar terputus sejak Kamis pagi.
Jalan nasional ini merupakan akses utama dari Kota Banjarmasin menuju kawasan Hulu Sungai di Kalsel seperti Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Tabalong.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman di Martapura, Kamis mengatakan, kerusakan bukan terjadi pada badan jembatan di titik ruas Jalan A Yani Km 55 itu tetapi hanya pada oprit jembatan.
"Benar jalan nasional tepatnya di Jalan A Yani km 55.500 Kecamatan Mataraman terputus karena oprit Jembatan Sungai Salim yang rusak tergerus air," ujarnya dihubungi saat meninjau lokasi, dikutip dari Antara.
Menurut Hilman yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Banjar itu, pihaknya berupaya untuk memulihkan kondisi jalan nasional penghubung kabupaten kota itu.
Tindakan darurat penanganan terus dilakukan agar jalan nasional yang menjadi akses utama antar kabupaten dan kota itu dilintasi terutama sebagai jalur evakuasi dan mobilisasi logistik.
"Kendalanya, trailler terjebak banjir di beberapa tempat sehingga tidak bisa memobilisasi dari Gudang PU Projakal di Banjarbaru. Namun sudah bisa diatasi trailler milik Pemkab Banjar untuk mengangkut material ke lokasi jembatan," katanya.
Banjir Merendam 11 Kecamatan di Tabalong Kalsel
Bencana banjir di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan makin meluas di sebelas kecamatan baik wilayah Tengah, Selatan dan Utara menyusul meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari ini.
Luapan Sungai Tabalong menyebabkan rumah warga di wilayah Utara yakni Kecamatan Muara Uya, Jaro, Haruai dan Upau terendam jelas Kasubag Humas Polres Tabalong AKP Otto.
"Banjir juga meluas ke wilayah Tengah dan Selatan Tabalong," jelas Otto, dikutip dari Antara.
Banjir ini melanda di Kecamatan Tanjung, Tanta, Murung Pudak, Muara Harus, Kelua, Pugaan dan Banua Lawas.
Di wilayah utara Kabupaten Tabalong luapan air sungai merendam Desa Muang, Desa Namun, Desa Palapi, Desa Nawin, Desa Kaong dan Desa Halong.
Hasil pemantauan hari ini banjir meluas ke Desa Kinarum RT 1 dan 2 dengan ketinggian air sekitar 12 sentimeter. Termasuk permukiman warga di Desa Pangelak sekitar 10 buah rumah terendam air setinggi 20 sentimeter.
"Kantor Polsek Upau pun turut terendam termasuk rumah warga," ungkap Otto.
Sementara itu di Desa Marindi Kecamatan Haruai air sudah menggenangi jalan raya dan merendam 15 rumah warga. Hal serupa juga melanda Desa Wirang RT 4 dan 6 menyusul sekitar 30 rumah warga terendam luapan air sungai.
Editor: Agung DH