Menuju konten utama

Bandara Kertajati Sebaiknya di Lepas ke Investor Asing, Kenapa?

Pengamat penerbangan menilai Bandara Kertajati sebaiknya dimitrakan kepada investor asing.

Bandara Kertajati Sebaiknya di Lepas ke Investor Asing, Kenapa?
Ilustrasi Advertorial Bandar Udara Kertajati. FOTO/Nita/Humas Kementerian Perhubungan

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka untuk dikelola oleh investor asing. Saat ini sudah ada tiga negara yang berminat seperti Arab Saudi, India, dan Singapura.

Terkait hal itu, pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia, Gerry Soejatman menuturkan Kertajati sebaiknya dimitrakan kepada investor asing. Dia menilai bandara tersebut sulit untuk dikembangkan tanpa investasi banyak dan perubahan strategi pemasaran.

"Daripada bandara ini ditutup, dan daripada menjadi beban pemerintah Jawa Barat dan Angkasa Pura II, lebih baik bandara ini dimitrakan saja dengan investor asing," kata Gerry kepada Tirto, Selasa (28/3/2023).

Dia menuturkan, selama ini pemerintah Jawa Barat maupun Angkasa Pura II dan pemerintah pusat sudah mengeluarkan banyak investasi untuk bandara tersebut. Namun tidak kunjung mendapatkan hasil dan berdampak pada sepinya penumpang hingga cargo.

Sementara itu, akibat pandemi COVID-19 saat ini pemerintah lebih fokus untuk bandara-bandara strategi untuk meningkatkan sektor ekonomi lainnya. Lebih lanjut, dia menilai untuk jangka panjang Bandara Kertajati masih memiliki potensi, tetapi membutuh waktu, strategi bisnis yang jitu, dan investasi lebih banyak.

"Ini penting karena operator bandara di Indonesia maupun pemerintah belum pernah menghadapi tantangan pengelolaan bandara seperti Kertajati. Jadi baiknya memang bermitra dengan pihak operator bandara luar negeri yang mampu menemukan strategi yang tepat dan mampu mengeksekusi strategi tersebut," pungkas dia.

Untuk diketahui sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi ditugasi Presiden Joko Widodo untuk mendukung Bandara Kertajati sebagai alternatif dari bandara internasional di Indonesia, sedangkan di Jawa Barat diketahui Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, memiliki landasan yang terbilang pendek.

"Sekarang ini Kertajati dengan panjang kurang lebih 3.000 meter dan dibuktikan bahwa pesawat kargo Antonov bisa mendarat di sana," katanya dikutip dari Antara.

Dia merujuk pada keberhasilan pendaratan perdana pesawat Antonov AN124-100 mendarat di Bandara Kertajati pada Rabu (22/3/2023) kemarin. Atas keberhasilan itu, Menhub mengaku mendapat instruksi dari Presiden Jokowi untuk secara konsisten memikirkan efektivitas Bandara Kertajati dalam mengurangi kepadatan lalu lintas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dia menilai efektivitas Bandara Kertajati bisa menjadi pintu bagi penerbangan ke luar negeri, termasuk kebutuhan angkutan barang serta pintu penerbangan ibadah umroh.

"Berita baik juga bahwa Menag (Menteri Agama) juga berdiskusi memastikan Kertajati akan dipakai untuk haji. Saya sempat ke Arab Saudi dan disambut baik Menteri Haji dan Umroh dan Menteri Transportasi," ujarnya.

Baca juga artikel terkait BANDARA KERTAJAT atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin