Menuju konten utama

Bandara Bali Buka Penerbangan Internasional per 4 Januari 2022

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali mulai membuka penerbangan internasional pada 4 Januari 2022.

Bandara Bali Buka Penerbangan Internasional per 4 Januari 2022
Petugas melintas di area Terminal Internasional menjelang pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (13/10/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

tirto.id - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali mulai melayani penerbangan internasional besok, 4 Januari 2022. Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan membuka lagi rute internasional regular perdana ke Bali pada 2022.

Layanan penerbangan tersebut dioperasikan melalui rute Narita - Denpasar dengan armada A330-300.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan pada penerbangan perdana rute Narita - Denpasar tersebut, Garuda turut mengangkut komoditas kargo dari Jepang sebesar 30 ton yang terdiri dari sparepart konstruksi, otomotif, hingga barang elektronik.

Pengoperasian penerbangan ini sejalan dengan diresmikannya rute penerbangan khusus kargo Denpasar - Narita via Manado yang mulai beroperasi pada Rabu (2/2/2022).

"Diresmikannya rute penerbangan Narita - Denpasar ini merupakan hasil kerja sama antara Garuda Indonesia dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali serta Kedutaan Besar RI di Jepang," jelas dia dalam keterangan resmi, Kamis (3/2/2022).

Irfan menjelaskan, pada tahap awal penerbangan Narita-Denpasar akan melayani penumpang yang telah memiliki visa bisnis maupun masyarakat yang telah memenuhi kriteria perjalanan lainnya sesuai dengan ketentuan perjalanan internasional yang berlaku di Indonesia.

Rute penerbangan Narita – Denpasar tersebut dilayani satu kali setiap minggunya pada Kamis, dengan nomor penerbangan GA 881 yang akan diberangkatkan dari bandara internasional Narita pada pukul 09.15 LT dan akan tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar pada pukul 16.00 WITA.

Lebih lanjut, pesawat yang dioperasikan untuk melayani penerbangan tersebut merupakan armada yang sebelumnya digunakan sebagai angkutan khusus kargo dengan rute penerbangan Denpasar - Narita melalui Manado yang beroperasi sebanyak 1 kali per minggu setiap hari Rabu.

Ia mengatakan bahwa dibukanya kembali layanan penerbangan Narita – Denpasar tersebut merupakan bentuk komitmen Garuda Indonesia sebagai national flag carrier dalam mendukung program pemerintah, khususnya terkait dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional yang dioptimalkan melalui penyediaan aksesibilitas layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa.

"Layanan penerbangan ini merupakan bagian dari upaya kami dalam memaksimalkan potensi pasar Narita, Jepang secara berkesinambungan baik melalui pangsa pasar angkutan kargo yang difokuskan pada angkutan komoditas ekspor unggulan Bali melalui rute khusus penerbangan kargo Denpasar - Manado - Narita, serta angkutan penumpang inbound menuju Indonesia melalui rute penerbangan Denpasar - Narita," jelas Irfan.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno, berharap pembukaan kembali Bali diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia sehingga lapangan kerja semakin luas untuk rakyat.

“Saya mengapresiasi maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia yang mulai hari ini secara resmi mulai melayani penerbangan Narita - Denpasar yang dioperasikan dengan armada A330-300. Semoga dengan dibukanya akses pintu masuk internasional di Bali ini bisa membangkitkan perekonomian kita,” ujar Sandiaga

Ia menyebut, pembukaan rute internasional di Bali saat ini menjadi kebijakan yang tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat, serta dapat memahami kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi.

Baca juga artikel terkait BALI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri