tirto.id - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, menjelaskan Bandar Udara Adi Soemarmo Solo telah kembali beroperasi setelah ditutup 6 jam karena abu dari erupsi Gunung Merapi Yogyakarta.
Melalui Notam Aerodrome yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia, penerbangan di Bandara Adi Sumarmo telah dinyatakan dapat kembali beroperasi dengan normal pada pukul 15.38 WIB setelah ditutup sejak pukul 09.25 WIB.
"Kami akan terus memantau seluruh aktivitas penerbangan di wilayah Gunung Merapi. Aspek keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan hal yang paling utama," kata dia, Selasa (3/3/2020).
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, kata dia, akan terus memantau perkembangan aktivitas erupsi Gunung Merapi.
"Bandara Adi Soemarmo sudah kembali beroperasi secara normal. Namun, kami tetap memantau perkembangan yang ada, dengan melakukan koordinasi dengan AirNav maupun BMKG, untuk memastikan penerbangan tidak terkendala,” kata dia.
Sebelumnya, Gunung Merapi dilaporkan erupsi pukul 05.33 WIB, Selasa (3/3/2020). Aktivitas erupsi Gunung Merapi menunjukan level Red/Awas dan melalui Notam Aerodrome Closed, menjelaskan bahwa Bandar Udara Adi Soemarmo ditutup untuk sementara waktu dikarenakan terdampak oleh erupsi Gunung Merapi.
Selanjutnya, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BMKG, aktivitas Gunung Merapi menunjukan amplitudo sebesar 75 mm dengan durasi 450 detik dengan kolom letusan setinggi +- 6.000 m dan pergerakan abu vulkanik 15 knot ke arah timur dan 10 knot ke arah barat daya.
Melalui Notam Aerodrome terakhir yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia, Bandar Udara Adi Soemarmo sudah dapat beroperasi normal kembali.