Menuju konten utama

Baku Tembak di Perbatasan Kashmir Tewaskan 3 Tentara Pakistan

Tiga warga sipil, tiga tentara Pakaistan dan empat tentara India tewas di dalam baku tembak di perbatasan Kashmir.

Baku Tembak di Perbatasan Kashmir Tewaskan 3 Tentara Pakistan
Tentara di Kashmir. foto/istockphoto

tirto.id - Tentara Pakistan mengatakan setidaknya 3 tiga tentaranya dan lima tentara India terbunuh dalam baku tembak di wilayah Kashmir. India menyangkal ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Melansir Aljazeera, Mayor Jenderal Asif Ghafoor, seorang juru bicara pasukan Pakistan menyatakan pada Kamis (15/8/2019) tiga pasukannya terbunuh bersama dengan lima pasukan India dalam pertempuran yang dimulai oleh Pasukan India di perbatasan, yang dikenal sebagai Line of Control (LoC).

Dalam pertempuran singkat tersebut, Ghafoor juga menyebut tiga penduduk sipil terbunuh di baku tembak di sektor Batal, wilayah Pakistan yang mepet dengan LoC.

Twitter resmi ISPR (badan public relation di bawah kemiliteran Pakistan), @OfficialDGISPR menuliskan,

"Dalam upaya untuk mengalihkan perhatian dari situasi genting IOJ&K, Angkatan Darat India meningkatkan penembakan di sepanjan LOC. Tiga tentara Pakistan memeluk syahadat (meninggal),"

"Tentara Pakistan merespons secara efektif. Lima tentara India terbunuh, banyak yang terluka, bunker rusak. Baku tembak tak putus-putus terus berlanjut."

Tiga tentara Pakistan tersebut diidentifikasi sebagai Naik Tanveer, Sepoy Ramazan, dan Lance Naik Taimoor, India Today mewartakan.

India Today menyebut baku tembak bermula dari Pakistan yang menembak terlebih dahulu pada hari kemerdekaan ke-73 India. Pasukan India kemudian membalas tembakan dari pasukan Pakistan tersebut.

India menyangkal pernyataan Pakistan yang menyebut lima tentara India terbunuh dalam kejadian tersebut.

"Saya sedang ikut upacara bendera ketika mendengar penembakan dari sisi Pakistan ketika saya pulang dari upacara bendera," kata penduduk lokal, Mohammad Muzir Mugal.

Sebelumnya dilaporkan bahwa pasukan Pakistan menyebarkan diri di sekitar LOC usai India menarik status istimewa Jammu dan Kashmir, dan membuatnya menjadi negara bagian Jammu dan Kashmir, dan Ladakh.

Sementara pasukan India juga memperketat penjagaan sepanjang LOC dan menyiagakan personelnya agar dapat menghadapi serangan sewaktu-waktu dari pasukan Pakistan.

Wilayah Kashmir, yang sebelumnya adalah teritori di bawah kekuasaan Inggris, terbagi dalam 3 wilayah kekuasaan, yaitu Cina, India, dan Pakistan.

Jammu, Kashmir, dan Ladakh adalah wilayah di bawah kekuasaan India yang mendapatkan status otonomi istimewa yang membuatnya mengambil keputusan sendiri hingga pemerintah India mengeluarkan Artikel 370 yang mencabut status istimewa tersebut dan menjadikan Jammu dan Kashmir, Ladakh sebagai negara bagian India.

Pakistan menyamakan langkah tersebut seperti Nazi Jerman, yaitu upaya pemusnahan etnis, dan mengimbau masyarakat internasional mengambil tindakan terhadapnya.

Pada Rabu (14/8/2019) Perdana Menteri Pakistan, Imran Kan, sebagaimana dilansir NST, berpidato di adapan majelis legislatif lokal Kashmir yang ada di bawah kuasa Pakistan di Muzaffarabad.

Dalam pidatonya, ia menyerukan akan memberi pelajaran ke India dan berjanji akan berjuang sampai akhir melawan agresi India. Pakistan juga telah menarik duta besarnya dari New Delhi dan sebaliknya, memulangkan duta besar India di Pakistan. Selain itu, mereka juga menghentikan perdagangan bilateral dan menangguhkan layanan transportasi lintas batas.

Baca juga artikel terkait KONFLIK KASHMIR atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora