Menuju konten utama

Bakal Impor 12 Rangkaian KRL Bekas, BUMN Tunggu Restu Luhut

BUMN sedang menyusun strategi untuk pemenuhan kereta listrik dalam negeri. Salah satunya impor kereta api.

Bakal Impor 12 Rangkaian KRL Bekas, BUMN Tunggu Restu Luhut
KRL Commuter Line melintas di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (28/2/2023).ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

tirto.id - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, pihaknya sedang menyusun strategi untuk pemenuhan kereta listrik dalam negeri. Salah satunya yaitu, impor rangkaian kereta api.

Dia merinci terdapat 12 trainset atau rangkaian kereta api yang bakal diimpor tahun ini. Rencana tersebut pun sedang diajukan kepada Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Memang ada 3 tahap, kita pertama akan impor KRL bekas 12 trainset, kami sudah ajukan ke Menkomarves," ucap Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko dalam rapat dengan komisi VI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Dia mengklaim pada 2024 mendatang, PT KAI akan melakukan rekondisi kereta api bertenaga listrik yang masih bisa digunakan. Diharapkan pada 2025, PT Industri Kereta Api (INKA) dapat memproduksi penuh kereta-kereta tersebut.

Sementara itu, 2024 Tiko mengatakan PT INKA akan diberikan modal oleh negara sebanyak Rp3 Triliun demi memenuhi fasilitas produksi kereta listrik.

"Jadi PMN INKA akan digunakan untuk barang modal yang akan digunakan sebagai produksi kereta listrik di 2025 di fasilitas Banyuwangi yang saat itu PMN hanya untuk bangunan dan belum equipment-nya," ucap Tiko.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemberian modal sebanyak Rp3 Triliun kepada PT INKA merupakan dorongan bagi PT INKA untuk mampu memproduksi kereta rel listrik atau KRL sesuai dengan kebutuhan.

"Penyehatan INKA butuh Rp 3 triliun, sehingga ada ekuilibrium antara produksi gerbong dan peningkatan daripada jumlah kebutuhan kereta api," jelas Erick.

Sementara itu, Erick mengakui ia sudah melakukan rapat dengan PT KAI dan PT INKA bahwa, ada sebuah koreksi yang dimana pertumbuhan dan peningkatan penumpang pasca COVID-19, PT KAI dinilai cukup konservatif.

"Tapi ternyata hari ini peningkatan penumpang kereta ini jauh diatas, tentu prediksi yang ada di kereta api," jelasnya.

Selain itu, Erick pun juga menyinggung bandara Soekarno-Hatta. Dia menilai kapasitasnya sudah dinilai melebihi dari target. Sebab itu, dia menilai hal itu akan menjadi kendala ke depan, apakah proyek atau Terminal 4 perlu dikembangkan lebih lanjut.

"Karena hari ini sudah tinggi sekali daripada angka sebelum COVID Soekarno-Hatta. Dan Bali pun akan menjadi catatan karena pasti Bali dalam 4 bulan lagi akan ada announcement yang sama, jumlah penumpang akan melebihi daripada yang sudah ditargetkan," beber Erick.

Lebih lanjut, dia menjelaskan pembangunan infrastruktur nantinya tetap akan menjadi catatan dan permasalahan baru ketika kembalinya ekonomi dunia, walaupun masih ada geopolitik dan problem daripada supply chain itu sendiri.

"Tentu Alhamdulillah buat Indonesia, saya rasa ini hal yang positif," ucapnya.

Baca juga artikel terkait IMPOR KRL atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin